Lukman mengungkapkan, pada pengelolaan sampah, saat ini masih proses menjadi nilai ekonomi. Sehingga secara bertahap upaya ini bisa dirasakan oleh masyarakat yang berjumlah 21.194 jiwa itu.
"Pengelola sampah kita harap mampu meningkatkan kesejahteraan. Namun saat ini hasil ekonomi yang diterima belum dirasakan perlu waktu dan perjuangan, ini masih proses," akunya.
Baca Juga: Sampah di Sanur Kauh Tidak Berbau, Amanda Ingin Terapkan di Jabar
Sebagai upaya pengelolaan sampah di wilayah tersebut, Lukman terus memberikan sosial kepada masyarakat dalam kegiatan tertentu.
"Cara sosialisasi, kita manfaatkan momen pertemuan. Kita sampaikan agar mulai memilah sampah dari rumah. Kita sampaikan pada kegiatan posyandu, PKK termasuk woro - woro. Bahkan kita datangi tempat rumah makan warung Tegal untuk memilah sampah organik untuk dimanfaatkan sebagai makanan maggot," ujarnya.***