Tak Hanya Sesar Lembang, Ada Sesar Cimandiri dan Sesar Baribis yang Masih Aktif di Jawa Barat

- 25 Januari 2021, 21:39 WIB
FOTO udara sebagian kawasan Bandung utara. Rencananya akan dibangun waterboom di sesar Lembang.*
FOTO udara sebagian kawasan Bandung utara. Rencananya akan dibangun waterboom di sesar Lembang.* /ANTARA/


BERITA KBB – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap ancaman Sesar Lembang yang bisa menyebabkan gempa dahsyat.

Tak hanya Sesar Lembang, di Jawa Barat juga terdapat Sesar Cimandiri dan Sesar Baribis yang masih aktif. Ketiga sesar tersebut memiliki titik pertemuan di Padalarang dan Subang.

Sesar Lembang berada di Kabupaten Bandung Barat, memanjang dari Lembang hingga Padalarang sepanjang 29 km.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna, Selasa 26 Januari 2021, Kirtida tak Akan Biarkan Radha Mendekati Krishna, Kenapa?

Baca Juga: Warga Cimahi, Siap-Siap Ikuti Aturan PPKM Tahap Kedua

Sesar Cimandiri memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Sementara Sesar Cibaribis melintasi sisi barat Subang dan Purwakarta, Karawang, Cibatu (Bekasi), Jakarta hingga Tangerang dan Raskasbitung.

Pakar Geologi Awang Satyana beberapa waktu lalu mengungkapkan, Sesar Lembang berdasarkan lokasinya, diperkirakan berhubungan dengan sesar‐sesar besar lainnya yang ada di Jawa Barat, yaitu Sesar Cimandiri dan Sesar Baribis.

Baca Juga: Kejar Tingkat Kecepatan dan Keberhasilan Program Vaksinasi, Diusulkan Vaksinasi Covid-19 dari Rumah ke Rumah

Baca Juga: Mantan Pacar Rapper Iron Meninggalkan Postingan Misterius di Instagram Setelah Kematiannya yang Tragis

Sesar Cimandiri merupakan jalur patahan dari Teluk Palabuhanratu memanjang berarah BBD‐TTL melalui wilayah Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Kabupaten Bandung bertemu dengan ujung barat Sesar Lembang di wilayah sekitar Cimahi.

Sesar Baribis merupakan jalur patahan dari sebelah selatan Cilacap, Jawa Tengah memanjang ke arah BL melalui Kabupaten Ciamis, Kuningan, Majalengka, Sumedang dan bertemu dengan ujung timur Sesar Lembang di sekitar Sumedang.

Menurut dia, konsentrasi pusat‐pusat gempa di Sesar Lembang dapat berasal dari dua factor. Pertama, gaya tekanan geologi yang berjalan dari selatan ke utara yang dibangkitkan oleh benturan antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng benua Eurasia yang tepi selatannya diduduki Pulau Jawa.

Baca Juga: Berbagi dan Memberdayakan Masyarakat Melalui Bisnis Kuliner Berbasis Wakaf

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Selasa 26 Januari 2021, Nino Selidiki Pembunuh Roy, Elsa Takut Rahasianya Terbongkar

Kedua, penerusan gaya‐gaya dari gempa‐gempa yang terjadi di Sesar Cimandiri dan Sesar Baribis yang keduanya menyambung ke Sesar Lembang.

Gempa yang diyakini merupakan dampak dari Sesar Lembang pernah terjadi di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada 2011.

Meski hanya berkekuatan magnitude 3,3, gempa tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga setempat rusak.

Baca Juga: Alhamdulillah, Keterisian Tempat Tidur di Jabar Menurun

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, Selasa 26 Januari 2021, Cancer, Leo, dan Virgo: Hati-hati, Jagalah Perasaan Orang Lain

Sejumlah penelitian dan laporan masyarakat setempat sudah cukup membuktikan bahwa Sesar Lembang hingga kini masih aktif.

Berbagai catatan kegempaan menunjukkan bahwa gempa akibat aktivitas Sesar Lembang pernah terjadi pada 1834, 1879, 1910, 2003, dan 2011 meskipun dengan kekuatan di bawah magnitude 6

Jika terjadi bersamaan, pergerakan patahan berpotensi menyebabkan gempa hebat dengan kekuatan hingga magnitude 7.

Baca Juga: Sinopsis Hercai, Selasa 26 Januari 2021, Azize Ternyata Membohongi Reyyan dan Miran

Baca Juga: Berita Duka, Rapper Iron Ditemukan Meninggal di Luar Apartemen, Dia Baru 29 Tahun

Dampaknya tidak hanya mengancam daerah patahan di Bandung utara, tetapi juga hingga ke cekungan Bandung meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Pengamat Patahan Lembang dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar menegaskan, pemerintah setempat harus segera mengambil tindakan dan menggencarkan mitigasi bencana terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang Sesar Lembang.

Permukiman penduduk dan pembangunan gedung dan vila di Bandung utara juga harus dibatasi dengan membuat peraturan daerah.***

Editor: Cecep Wijaya Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah