BERITA KBB – Peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengenai ancaman Sesar Lembang mengingatkan warga Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat terhadap peristiwa di Kampung Muril Rahayu pada 2011 silam.
Gempa yang berkekuatan 3,3 magnitudo menyebabkan kerusakan ratusan rumah warga di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua.
Para peneliti menduga kuat hal itu akibat dair pergerakan aktif dari Sesar Lembang yang melintasi jalur permukiman warga tersebut.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Puluhan Ton Ikan Mati di Waduk Saguling, Pembudi Daya Diminta Setop Tebar Benih
Baca Juga: Jabar-NTB Jalin Kerja Sama di Sektor Peternakan
Terkait dengan hal itu, salah seorang korban gempa pada tahun 2011 di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Dadang (45) mengatakan, dirinya mengaku trauma dengan kejadian naas yang dialaminya sepuluh tahun silam.
"Saya takut karena kecamatan Cisarua menjadi salah satu wilayah yang terlintasi oleh patahan sesar Lembang yang terancam kembali gempa," katanya, Rabu 27 Januari 2021.
Dadang menyebut, hingga saat ini dirinya masih membangun rumah yang hancur akibat gempa yang menimpa wilayahnya beberapa tahun silam yang mengakibatkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Luapan Sungai Kali Paruk Sebabkan Banjir di Kabupaten Banyumas
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Besar, Begini Penjelasan BPPTKG
"Saya membangun rumah kembali sampai sekarang belum selesai. Tapi dengan edukasi yang saya peroleh selama ini bangunan yang dibangun standar tahan gempa," katanya.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB meminta Pemkab Bandung memberikan respon cepat dan tanggap menghadapi ancaman gempa Sesar Lembang.
Ketua DPRD KBB, Rismanto mengatakan Pemkab Bandung Barat harus mengoptimalkan upaya preventif dalam mengantisipasi bencana gempa tersebut.
Baca Juga: Peduli Banjir, Kemnaker Melalui BLK Samarinda Distribusikan Bantuan Kemanusiaan
Baca Juga: Indonesia Siapkan Sistem Penempatan Satu Kanal Pekerja Migran ke Arab Saudi
"Saya rasa peringatan dari BMKG harus diperhatikan karena memiliki nilai edukatif dan membuat kita lebih waspada," kata Rismanto.
Ia menambahkan, dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya sesar Lembang hingga tingkat bawah.
"BPBD KBB harus melakukan beberapa hal, salah satunya memberi edukasi masyarakat tentang siaga bencana dengan mengoptimalkan desa siaga bencana," katanya.
Rismanto menegaskan, Pemkab Bandung Barat harus mengoptimalkan anggaran kebencanaan yang ada untuk memaksimalkan upaya edukasi dan sosialisasi menghadapi bencana sesar Lembang.***