Mengejutkan, Hasil Survey LSI Masih Ada Warga Dukung Kekerasan Ekstrim di Jabar

- 8 Juni 2023, 19:01 WIB
Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia Rizka Halida, Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kemenag Jabar Haidar Yamin Mustafa, Dosen Komunikasi Politik Fisip Unpad Firman Manan saat menjadi narasumber pada Diskusi Survei Opini Publik 'Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem
Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia Rizka Halida, Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kemenag Jabar Haidar Yamin Mustafa, Dosen Komunikasi Politik Fisip Unpad Firman Manan saat menjadi narasumber pada Diskusi Survei Opini Publik 'Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

'Warga usia muda di kota dan desa, ada karakteristik berbeda. Treatment berbeda.
Sosial media asumsinya banyak diakses kelompok muda. Tapi fenomena (hanya) di perkotaan," sambungnya.

Sedang mengenai menjelang tahun politik, Firman mengatakan tidak ada yang mendominasi secara berturut-turut di setiap kontestasi Pemilu. Ini disebabkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Hal ini diakuinya menjadi magnet tersendiri bagi parpol, sebab semua kontestan memiliki peluang yang sama, dalam meraup swing voter Jabar. Terlebih dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, atau sekitar 17,5 persen pemilih untuk skala nasional.

"Party id rendah. Tidak ada kekuatan dominan. Jabar jadi rebutan kekuatan politik. Siapapun punya peluang. Kita punya pengalaman, beberapa tahun politik ada mobilisasi tentang isi yang mendorong intoleran meningkat. Pilgub 2018, isu sentimental keagamaan muncul. Ini harus diantisipasi di tahun politik, karena dinamika politik yang meningkat kemungkinan akan ada isu seperti ini," tandasnya.***

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x