One Pesantren One Product Jabar Raup Transaksi Rp21 Miliar lewat Temu Bisnis

- 9 Desember 2020, 04:54 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menghadiri acara Temu Bisnis dan Penyerahan Hadiah OPOP di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Selasa 8 Desember 2020.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menghadiri acara Temu Bisnis dan Penyerahan Hadiah OPOP di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Selasa 8 Desember 2020. /Humas Jabar/Pipin

BERITA KBB - Pesantren menyimpan potensi yang besar sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Selain menjadi pusat pendidikan dan keagamaan, pesantren dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

Guna memaksimalkan potensi ekonomi pesantren, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berinovasi. Salah satunya dengan meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP) pada 2018 lalu.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil melaporkan, hingga saat ini 1.500 pesantren mengikuti program OPOP. Di tengah pandemi COVID-19, Pemda Provinsi Jabar berupaya memperluas pasar dengan memanfaatkan platform digital.

Baca Juga: Telkomsel Mendapatkan Apresiasi atas Upaya Penanganan Dampak COVID-19

"1500-an pesantren Alhamdulillah sekarang sudah punya bisnis dan berhasil selama pandemi karena dibimbing oleh Pemda Provinsi Jabar untuk memulai program wirausaha dan go digital," kata Emil seusai menghadiri acara Temu Bisnis dan Penyerahan Hadiah OPOP di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Selasa 8 Desember 2020.

Emil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar menargetkan 5.000 pesantren bergabung dalam program OPOP. Hal ini untuk membuktikan bahwa semangat wirausaha di pesantren dan digitalalisasi tidak hanya milik warga perkotaan, tetapi juga untuk warga di perdesaan yang menjadi basis keberadaan pesantren.

"Mudah-mudahan target 5.000 Pesantren sampai akhir masa jabatan, bisa diwujudkan dan kita bisa membuktikan bahwa semangat wirausaha semangat digitalisasi tidak hanya milik orang kota, tapi juga mereka-mereka yang ada di perdesaan," ucapnya.

Baca Juga: Pilkada Serentak Harus Terapkan Protokol Kesehatan

Selama pandemi COVID-19, produk-produk pesantren yang tergabung dalam OPOP dipasarkan melalui pameran online. Hal ini untuk lebih memudahkan pembeli dan pesantren melakukan transaksi jual-beli.

"Selama pandemi COVID-19 kita melakukan pameran online, jadi pembeli bisa mengeklik seolah-olah berada di tempat pameran dan produknya dan sehingga bisa melakukan transaksi kepada pesantren," katanya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah