Yuks Wargi Jabar Belanja Online, Semakin Banyak Pelaku UMKM Jabar Manfaatkan Pasar Digital

- 5 Mei 2021, 21:03 WIB
 Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji  saat menjadi pembicara dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 1 Mei 2021.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji saat menjadi pembicara dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 1 Mei 2021. /Biro Adpim Jabar/Yogi P/

BERITA KBB - Digitalisasi menjadi salah satu cara efektif memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam situasi pandemi COVID-19. Dengan digitalisasi, kinerja UMKM diharapkan akan kembali bergairah meski ruang gerak masyarakat dibatasi akibat COVID-19.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Kusmana Hartadji mengatakan, banyak pelaku UMKM Jabar yang mulai memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital. Aktivitas pelaku UMKM Jabar di market place pun semakin masif.

"Di salah satu market place, ada kenaikan sekitar 31 persen UMKM yang onboarding. Lalu, aktivitas UMKM Jabar di market place meningkat. Itu terlihat dari pelaku UMKM Jabar yang aktif di market place mencapai 57 persen," kata Kusmana.

Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Keluarkan Surat Edaran Antisipasi Penyalahgunaan Momen Lebaran untuk Terima Gratifikasi

Salah satu faktor penyebab meningkatnya aktivitas UMKM Jabar di pasar digital adalah Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia. Selain mempromosikan produk UMKM, Gernas BBI mampu meningkatkan kepercayaan dan antusias masyarakat untuk membeli produk UMKM dalam negeri.

Dalam Gernas BBI di Jabar, kata Kusmana, nilai transaksi dari penjualan langsung mencapai Rp2,7 miliar. Angka tersebut berpotensi meningkat karena belum semua kabupaten/kota melaporkan. Kemudian, Dinas KUK Jabar terus menginventarisasi nilai transaksi dari penjualan tidak langsung atau online.

"Hampir ada 100 event dalam Gernas BBI di Jabar. Baru beberapa kabupaten/kota yang melapor ke kita. Transaksinya Rp2,7 miliar. Itu penjualan langsung. Terus juga transaksi pembiayaan mencapai Rp10,6 miliar," ucapnya.

Baca Juga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Membaik, Jabar Terbaik Kedua Nasional di Ajang PPD 2021

Kusmana menuturkan, dalam Gernas BBI di Jabar, kriya menjadi komoditas yang paling banyak diminati setelah fashion dan kuliner. Situasi tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM yang memiliki produk kriya untuk terus meningkatkan kualitas.

"Perlengkapan dekorasi rumah naik 89 persen dibanding tahun lalu, termasuk perlengkapan rumah tangga. Tapi, kuliner tetap tertinggi. Dan kriya pun sudah mulai meningkat penjualannya," katanya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x