OJK Sebut Kinerja Perbankan Syariah di Jabar Terus Meningkat

- 18 Desember 2023, 18:21 WIB
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Jabar Aulia Fadly (kanan) memberi paparan kepada para awak media pada acara Media Gathering OJK Jabar di Magelang, Kamis (14/12/2023).
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Jabar Aulia Fadly (kanan) memberi paparan kepada para awak media pada acara Media Gathering OJK Jabar di Magelang, Kamis (14/12/2023). /Ade Bayu Indra/Berita KBB /

BERITA KBB - Menjelang akhir tahun 2023, OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan masih tetap terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, sehingga mampu menghadapi berlanjutnya penurunan pertumbuhan ekonomi dan tingginya ketidakpastian global.

Periode Oktober 2023, kredit/pembiayaan perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,60 persen yoy (September 2023: 6,85 persen yoy) menjadi Rp597.75 triliun dengan kualitas kredit yang masih tetap terjaga, tercatat rasio NPL gross sebesar 3,62 persen (September 2023: 3,49 persen), hal itu dikatakan Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Jabar Aulia Fadly.

"Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Jawa Barat pada Oktober 2023 bertumbuh sebesar 4,25 persen yoy (September 2023: 3,66 persen yoy) menjadi sebesar Rp658,15 triliun dengan likuiditas yang memadai, tercatat rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 90,82 persen (September 2023: 91,11 persen)," ujar Aulia kepada sejumlah wartawan pada acara Media Gathering OJK Jabar 2023 di Magelang, Jateng, Kamis (14/12/2023) malam.

Baca Juga: Hadapi Ketidakpastian Perekonomian Global, OJK Pastikan Jasa Keuangan Jabar Tetap Stabil

Aulia juga menyebut perbankan syariah di Jawa Barat juga masih mencatatkan tren kinerja yang terus meningkat dan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.

Tercermin dari pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat per Oktober 2023 mencapai Rp64,51 triliun dan tumbuh 13,79 persen yoy, dengan market share pembiayaan yang juga terus menunjukkan tren kenaikan, dari sebesar 7,99 persen pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) menjadi 10,79 persen per Oktober 2023.

Dia memaparkan bahwa di sektor Pasar Modal, sampai dengan Oktober 2023, nominal transaksi saham dari Jawa Barat mencapai Rp179,78 triliun yang didominasi oleh investor ritel. 

Baca Juga: OJK Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Pemerataan Kesejahteraan Bulan Inklusi Keuangan 2023

"Adapun jumlah Single Investor Identification atau SID di Jawa Barat masih menjadi yang terbanyak yaitu mencapai 2.68 juta SID atau sekitar 22,40 persen dari total SID Nasional," tambahnya.

Sementara itu, kinerja perusahaan pembiayaan masih berkinerja positif, tercermin dari outstanding piutang pembiayaan yang bertumbuh sebesar 10,93 persen yoy pada Oktober 2023 (September 2023: 11,62 persen yoy) menjadi sebesar Rp73,5 triliun, lebih besar dibandingkan masa pandemi yang sempat terkontraksi negatif di akhir tahun 2021. 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x