Apakah Air Minum Ini Termasuk Jenis Air Demineral? Simak Perbedaan Demineral dan Air Mineral

- 26 Juni 2022, 11:18 WIB
Air minum Cleo. perbedaan demineral dan air mineral
Air minum Cleo. perbedaan demineral dan air mineral /Pixabay/congerdesign/

BERITA KBB - Air minum ternama Cleo itu ternyata merupakan air demineral bukan air mineral seperti Aqua. Cleo ini merupakan air demineral atau memiliki arti lain yakni air murni.

Sehingga ketika air tersebut diminum akan terasa lebih ringan dan segar, serta dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Karena kandungan air di dalam ginjal yang kurang tentu bisa merusakan kinerjanya.

Selain itu, air minum cleo ini juga sangat bagus untuk risiko penyakit kanker, saluran kencing hingga kanker payudara. Air ini juga dapat menghilangkan rasa haus yang melanda dan dehidrasi yang dialami tubuh.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ronaldinho Akan Bermain Dengan Persib Bandung Tapi Ternyata Gagal Karena Hal Ini

Air demineral ini cenderung memiliki rasa pahit, karena PH air tersebut turun dan TDS air tersebut 0.

Proses pembentukan air demineral itu terbagi menjadi dua yakni :
1. Proses penyulingan atau dikenal dengan diambil uap air dalam air tersebut.
2. Proses kimiawi menggunakan anion kation guna menghilangkan unsur mineral

Pada dasarnya, kriteria air minum yang baik dikonsumsi yakni air yang bersih, jernih, tidak berasa, dan berbau.

Namun saat ini terdapat beberapa jenis air minum yang beredar di pasaran serta kita konsumsi, yakni air mineral dan demineral.

Baca Juga: Cara Pembelian Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi

Ini Dia Perbedaan Air Mineral dan Demineral

Semua orang membutuhkan air untuk hidup sehingga penting untuk mengetahui kandungan dari air yang diminum. Namun semua air tidaklah sama. Terdapat beberapa jenis air yang dapat kita minum.

Komposisi air yang sangat bervariasi itu bergantung pada sumber air itu diperoleh dan proses pengolahannya.

Dilansir melalui laman hellosehat.com, Air demineral adalah air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses distilasi dan deionisasi. Definisi tersebut yakni menurut badan kesehatan dunia WHO.

Itu senada dengan yang terdapat pada Peraturan Kemenperin bahwa air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara distilasi, deionisasi, dan reverse osmosis (RO). Biasanya air demineral memiliki pH antara 5 – 7,5.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ronaldinho Akan Bermain Dengan Persib Bandung Tapi Ternyata Gagal Karena Hal Ini

Perbedaan yang terdapat dari air mineral dan demineral yakni air demineral tidak mengandung mineral sedangkan air mineral tentunya mengandung mineral.

Hal itu dikarenakan sejumlah senyawa pada air demineral hilang akibat proses pendidihan dan penguapan.

Air jenis ini diperoleh melalui proses pemurnian seperti distilasi (pemisahan zat-zat kimia), deionisasi (menetralisasi ion positif dan negatif), reverse osmosis (pemurnian), atau proses lain yang setara dan aman diminum.

Pada zaman dulu, orang akan mendapatkan air jenis ini dengan meminum air embun kala sakit untuk tujuan penyembuhan.

Menurut Dr. Charles Mayo dari Mayo Clinic , tubuh manusia membutuhkan mineral organik yang bisa didapat dari sayur, buah, maupun daging.

Sementara mineral yang ada dalam air biasa adalah mineral anorganik yang sebetulnya tidak dibutuhkan tubuh. Mineral jenis ini membuat sel tubuh bekerja lebih berat.

Karenanya, minum air yang tidak mengandung mineral atau sedikit mineral akan lebih bermanfaat bagi kesehatan.

Dikatakan juga oleh Dr. Allan E. Bani lewat bukunya Your Water and Your Health, mengonsumsi air non mineral tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, melainkan bermanfaat ganda, karena tidak menambah kadar mineral anorganik yang sudah lama tertimbun dalam jaringan tubuh, dan membantu membersihkan mineral anorganik yang terdapat di dalam tubuh.

Meski dua pendapat di atas mengindikasikan bahwa air demineral lebih sehat ketimbang air mineral, tapi berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid.

Selain itu, hilangnya elektrolit dalam air dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.***.

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x