Ngaku Sempat Dimarahi Hendra dan Sambo Saat Kabareskrim Olah TKP, Arif: Saya Tak Jelaskan Apa-Apa

- 15 Januari 2023, 08:56 WIB
Arif Rachman dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J, ia mengungkap bahwa Ferdy Sambo marah kepadanya di telepon./Antara/
Arif Rachman dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J, ia mengungkap bahwa Ferdy Sambo marah kepadanya di telepon./Antara/ /
 
BERITA KBB - Terdakwa Arif Rachman Arifin mengaku sempat dimarahi Hendra Kurniawan dan Ferdy Sambo ketika tim khusus yang dipimpin Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Agus Andrianto, melakukan olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo pada 12 Juli 2022.
 
Arif Rachman menjelaskan, saat itu ia diperintah oleh Hendra Kurniawan untuk berangkat ke TKP pukul 18.00 WIB. Sebelumnya, pada pukul 17.00 WIB, Kapolri mengumumkan tim khusus yang terdiri dari anggota Biro Paminal dan Biro Provos.
 
“Sampai jam 19.00. Jam 20.00 itu, sudah ramai orang termasuk Kabareskrim, Dirtipidum, dan beberapa pejabat lain,” ujar Arif saat diperiksa sebagai terdakwa obstruction of justice pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jumat 13 Januari 2023.
 
 
Olah TKP dimulai setelah tim Puslabfor dan Inafis datang. Kemudian, sekitar pukul 20.30, Kabareskrim dan rombongan keluar.
 
“Kemudian tak beberapa lama, Hendra telepon kami. Dia di Jambi,” ujar Arif.
 
Arif menceritakan, saat itu Hendra Kurniawan menanyakan dengan nada agak marah siapa yang memimpin olah TKP.
 
“Siap,” jawab Arif.
 
“Lho siap apa?’ tanya Hendra. ‘Siap, tidak tahu’. ‘Kamu di mana? Bukannya kamu di TKP?’ ‘Siap, saya di luar’. ‘Masa kamu tidak bisa lihat siapa yang pimpin olah TKP’. ‘Siap, tidak lihat’,” ujar Arif menirukan percakapan telepon dengan Hendra.
 
Hendra lantas memerintahkan Arif ke dalam lokasi TKP untuk melihat apa yang sedang dilakukan timsus. Arif pun masuk dan melihat tim Puslabfor sedang olah TKP dengan memasang benang untuk lintasan peluru.
 
 
“Terus saya lihat ke dalam. Saya lihat ada petugas dengan rompi Puslabfor sedang pasang benang di tangga, kemudian di area dugaan tembak - menembak,” ujarnya.
 
Arif menuturkan, 15 menit kemudian Ferdy Sambo meneleponnya setelah Hendra. Ferdy Sambo juga menanyakan hal yang sama.
 
“Tapi sudah dengan nada marah, ‘Mereka tidak tahu itu rumah saya di situ? Apa mereka gak punya tata krama izin sama saya?’ Saya siap-siap saja,” ujar Arif.
 
“Saya tidak jelaskan apa - apa. Saya cuma siap - siap aja karena sudah dimarahin. Kemudian telepon dimatikan. Akhirnya, saya tunggu di garasi carport, bisa lihat ke dalam dari jendela,” cerita Arif.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x