Network
Berita KBB - Serial manga Detective Conan Chapter 1107 telah resmi dirilis di majalah Weekly Shonen Sunday (WSS) di Jepang, Rabu 8 Februari 2023 hari ini. Chapter ini melanjutkan flashback kasus pembunuhan grandmaster shogi Jepang Haneda Koji di sebuah hotel di Amerika Serikat 17 tahun lalu.
Pada chapter kali ini, mangaka Aoyama Gosho mengungkap bagaimana persisnya karakter Amanda Hughes, sosok berpengaruh di Amerika Serikat yang memiliki hubungan dengan FBI dan CIA, terbunuh oleh Rum, agen tinggi sindikat Organisasi Hitam. Juga bagaimana bisa Haneda Koji menjadi target berikutnya.
Detective Conan Chapter 1107 ini mengungkap banyak sekali fakta baru terkait kebenaran kasus pembunuhan Haneda Koji 17 tahun lalu, termasuk latar belakang Rum di Organisasi Hitam yang mencengangkan sekaligus menarik.
Baca Juga: Kabar Gembira! KUR BRI 2023 Akan Dibuka, Berikut Persyaratan Untuk Dapat Pinjaman Sampai Rp500 Juta
Berikut Berita KBB rangkum 10 fakta menarik yang terkuak dari kasus Haneda Koji 17 tahun lalu, dari serial manga Detective Conan Chapter 1107.
-
Kuroda Pergi ke Amerika Bukan untuk Nonton Turnamen Catur
Pada chapter 1106 di awal flashback, Kuroda mengatakan kepada temannya bahwa ia datang jauh-jauh ke Amerika Serikat untuk liburan dan menonton turnamen catur di hotel Juke. Di situlah ia secara kebetulan melihat Haneda Koji, dan kemudian berpapasan dengan Amanda Hughes dan bodyguard Asaka.
Nah, di chapter 1107 ini, Kuroda bercerita pada Conan, bahwa sebenarnya ia pergi ke Amerika dan menginap di Hotel Juke untuk menjalankan misi dari atasannya di National Police Agency (NPA) untuk menemui Amanda dan membahas sesuatu.
Tampaknya, pertemuan dengan wakil kepolisian Jepang itu ada kaitannya dengan upaya membendung dominasi Karasuma Renya, bos dari Organisasi Hitam dalam aspek politik dan bisnis dunia.
-
Mata Kiri Rum Punya Kemampuan Khusus
Mata kiri Rum sudah lama jadi sorotan fans manga Detective Conan. Diceritakan bahwa karena suatu insiden, mata kiri Rum rusak atau hilang dan ia menggantinya dengan mata prostetik.
17 tahun lalu, Rum masih memiliki mata kirinya yang tampaknya bukan sekedar mata biasa. Mata kiri dengan bentuk lensa seperti mata kucing ini ternyata dapat merekam ingatan fotografik. Rum mengaku, dulu mata kanannya pun menggunakan jenis yang sama.
Itu sebabnya Rum dapat mengenali para bodyguard Amanda dari tempat dan waktu yang berbeda-beda, dan ia menggunakan ingatan matanya itu untuk memeras Amanda akan suatu rahasia, atas nama Karasuma Renya.
-
Target Utama Rum Bukan Amanda Hughes, Tapi Asaka
Rum mengetahui rahasia Amanda, bahwa Asaka adalah anak dari bodyguardnya dahulu yang tewas dalam tugas. Rum juga mengetahui bahwa Amanda telah menganggap Asaka seperti anaknya sendiri.
Rum kemudian mencoba mengorek keterangan terkait keberadaan Asaka, sembari mengancam Amanda dengan todongan racun APTX 4869. Dari pembicaraan Rum ini, diduga Organisasi Hitam ingin merekrut Asaka dan juga Amanda sekaligus.
-
Amanda Memilih untuk Bunuh Diri dengan APTX 4869
Pada pembahasan spoiler sebelumnya, Rum tampak mencekoki Amanda dengan racun yang dikembangkan oleh orang tua Shiho Miyano alias Haibara itu. Orang nomor 2 di Organisasi Hitam itu pun selama ini dianggap sebagai pelaku pembunuhan Amanda.
Ternyata yang terjadi sebenarnya adalah Amanda menyambar kapsul racun APTX 4869 yang sedang dipegang Rum dan menelannya. Hal tidak terduga ini membuat Rum kaget dan mengenyahkan Amanda hingga jatuh, lalu racun pun mulai bereaksi.
Ya, Amanda lebih memilih untuk bunuh diri daripada menyerahkan Asaka kepada Rum. Dan inilah kecerobohan Rum yang pernah Gin singgung saat Kasus Pembunuhan Detektif Arwah di chapter terdahulu.
Rum tidak bermaksud membunuh Amanda, tapi akibat kecerobohannya wanita itu malah terbunuh sebelum sempat membeberkan keberadaan Asaka.
-
Code Name “Rum” Diwarisi dari Orang Tuanya yang Loyal Terhadap Karasuma
Sebelum meninggalkan Amanda, Rum mengoreksi perkataan wanita tua itu sebelumnya soal nama panggilan Rum yang ia anggap “lucu”. 50 tahun lalu, di sebuah pesta yang digelar Karasuma Renya, Amanda pernah bertemu dengan Rum yang saat itu masih kanak-kanak.
Rum mengatakan, nama tersebut bukanlah nama panggilan, tapi adalah nama sandi yang ia warisi dari ayahnya yang sudah bertahun-tahun melayani Karasuma Renya.
Hal ini berarti, nama sandi minuman beralkohol yang digunakan agen Organisasi Hitam dapat diwariskan turun-temurun. Selain itu, ada kemungkinan Rum yang sekarang ini sudah menjadi agen Organisasi Hitam sejak belia.
-
Asaka Dikirim ke Kamar Haneda Agar Selamat dari Kejaran Organisasi Hitam
Di chapter 1106, Amanda meminta tolong Asaka untuk mengambilkan bidak catur yang tertinggal di kamar Haneda. Namun ketika berada di kamar grandmaster shogi itu, bidak yang dimaksud tidak ada.
Rupanya Amanda mengirim Asaka ke sana agar ia bisa menghindar dari kejaran Organisasi Hitam. Andaikata tidak begitu, Asaka akan terpaksa berurusan dengan para agen sindikat itu dan malah justru akan tertangkap dengan mudah.
-
Haneda Jadi Target Dadakan Karena Menyembunyikan Asaka
Benar saja, Rum dan para bawahannya mengetuk pintu kamar Haneda dan menanyakan keberadaan Asaka. Haneda yang menyuruh Asaka bersembunyi, tentu berkelit dan menutup pintu kamarnya.
Mengetahui bahwa mereka akan kembali, ia menyetrum Asaka dengan taser dan menyembunyikannya di dalam rak buku.
Dan betul, rombongan berbaju hitam itu kembali lagi ke kamar Haneda. Ia curiga karena melihat kali ini susunan buku di rak bergeser sekian milimeter dari sebelumnya, berkat ingatan mata kirinya.
-
Haneda Mengenali Rum sebagai Orang Terdekat Karasuma Renya
Ketika Rum hendak memeriksa rak buku, Haneda menyebut nama bos Organisasi Hitam tersebut untuk mengalihkan perhatiannya. Rum terkejut mengetahui Haneda ingat wajahnya dari foto di sebuah artikel jadul di internet.
30 tahun lalu, Rum muncul di forum ekonomi internasional sebagai wakil dari Karasuma Renya yang kala itu sudah mulai sakit-sakitan. Dengan begitu, Haneda menduga Rum dan bawahannya memiliki hubungan dengan Karasuma.
Rum terkesan dengan ingatan Haneda yang begitu kuat. Dan beberapa panel setelahnya, Haneda sudah babak belur dihajar bawahannya karena tetap bungkam dengan keberadaan Asaka.
-
Kuroda adalah Orang Pertama yang Menemukan Mayat Amanda
Kuroda yang punya janji temu dengan Amanda, tidak kunjung mendapat panggilan dari wanita kaya itu. Akhirnya, dengan trik panggilan ponsel, ia yang membuntuti petugas hotel berhasil menemukan kamar Amanda.
Namun rupanya Amanda sudah tewas dengan meninggalkan semacam pesan kematian berupa bidak kuda catur dengan mata berlumur lipstik dan jam tangan dengan bekas ciuman.
Setelah memotret pesan kematian itu (yang kemudian ditunjukkan pada Conan), ia menyadari Haneda berada dalam bahaya. Ia mendesak petugas hotel untuk memberikan nomor kamar grandmaster shogi tersebut.
-
Umur asli Rum diduga lebih dari 70 tahun
Penelusuran Berita KBB, pasca rilisnya Detective Conan chapter 1107, sebagian fans menyorot umur asli Rum yang ternyata jauh lebih tua
Pada awal debut kemunculannya di Chapter 607, Rum alias Wakita Kanenori disebutkan berumur 56 tahun. Namun dengan fakta yang terungkap di chapter 1107 ini, secara logika umur Rum jauh lebih tua dari itu.
Amanda bertemu Rum yang masih kanak-kanak 50 tahun yang lalu. Artinya, saat kasus Haneda Koji terjadi, Rum harusnya berumur sekurang-kurangnya 56-60 tahun.
Hal ini diperkuat dengan foto Rum 30 tahun lalu yang dilihat Haneda. Pada panel bersangkutan, tampak wajah Rum masih sangat muda, seperti laki-laki umur 30 tahunan.
Kasus Haneda Koji ini terjadi 17 tahun yang lalu, artinya umur Rum sesungguhnya pada masa kini adalah 73-80 tahun. Sebagian fans pun berspekulasi bahwa Rum mengkonsumsi sesuatu yang membuatnya lebih muda seperti halnya Vermouth.
Demikian 10 fakta menarik yang terungkap dari Detective Conan chapter 1107. Catatan di akhir chapter menyebut, chapter berikutnya akan jadi puncak flashback kasus Haneda Koji.
Penasaran bagaimana kelanjutannya? Nantikan saja spoiler Detective Conan chapter 1108 yang diperkirakan akan beredar pada Jumat 10 Februari 2023 lusa.***
