Nasib Huawei di Ujung Tanduk, Amerika Serikat Tinjau Kebijakan Ekspor Produknya dan Siapkan Sanksi Baru

4 Maret 2023, 14:49 WIB
Huawei E5573. Berikut sanksi yang mengancam produk layanan Huawei yang masih beroperasi di Amerika Serikat. /

 

Berita KBB - Nasib produsen smartphone Huawei, sedang bergantung pada keputusan pemerintah Amerika Serikat, yang saat ini dikabarkan sedang meninjau kebijakan ekspor terhadap raksasa teknologi asal Cina tersebut.

 

Dilansir Gizmochina, Sabtu 4 Februari 2023, Huawei kini tengah terancam dengan perpanjangan pencekalan ekspor produknya ke Amerika Serikat. Perpanjangan itu disinyalir akan berdampak pada layanan cloud yang saat ini menjadi andalan produsen itu di sana.

 

Pejabat Departemen Perdagangan Amerika Serikat, Alan Estevez pada Selasa 28 Februari lalu mengatakan, peraturan lisensi untuk Huawei saat itu berada dalam peninjauan.

Baca Juga: Jadwal TV di Trans7 Sabtu 4 Maret 2023, ada Jejak Petualang dan On The Spot

Selain itu, Estevez menyebut bahwa Daftar Entitas tidak mengatur tentang embargo ekspor, tapi hanya merupakan seperangkat aturan terkait ekspor tertentu.

 

Diketahui, Departemen Perdagangan sejak 2019 telah menambahkan Huawei ke dalam Daftar Entitas. Dengan daftar itu, pemerintah berwenang melarang perusahaan-perusahaan berdagang dengan perusahaan yang terdapat dalam daftar tersebut, kecuali memiliki izin.

 

Pemerintah juga mempertimbangkan melarang ekspor ke perusahaan di negara-negara ketiga yang memasok Huawei. Larangan itu berpotensi membatalkan izin yang diberikan kepada Intel dan Qualcomm untuk menjual produk-produk tertentu ke Huawei.

 

Jika sanksi baru dijatuhkan, sektor perangkat non-smartphone Huawei seperti TV, PC, dan smartwatch akan terdampak. Sanksi tersebut dapat mengganggu pemeliharaan BTS, yang menyumbang laba perusahaan sebesar lebih dari 40 persen di tahun 2021.

Baca Juga: Profil Lisef Alfio, Personil Anders yang Populerkan Gitar Traktaktak

Di tengah-tengah pencekalan, Huawei sempat bisa masuk pasar Amerika Serikat pada Januari hingga Maret 2022 lalu. Menurut Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Michael McCaul, saat itu pihak berwenang menerima permohonan izin senilai lebih dari 23 juta dolar

 

Kebijakan yang diambil pemerintah Amerika Serikat terhadap Huawei adalah bagian dari dampak memanasnya hubungan negeri Paman Sam itu dengan Cina. Mereka menduga perusahaan teknologi Cina memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah setempat.

 

Diketahui, kebijakan melarang ekspor produk Huawei ke Amerika Serikat diambil karena pemerintah khawatir pemerintah Cina memanfaatkan produk-produk 5G raksasa teknologi itu sebagai alat spionase.

Baca Juga: Siap-Siap, Google Chrome akan Hadirkan Fitur Besar yang Digadang Akan Mengimbangi Microsoft Edge, Apa Itu?

Di lain pihak, Cina juga menuduh Amerika mengincar perusahaan dari negeri mereka secara tidak adil. Mereka pun telah mengambil langkah mengembangkan teknologi dalam negeri sendiri untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap impor teknologi dari Amerika.

 

Pihak Huawei sendiri membantah sangkaan tersebut, dengan mengatakan bahwa perusahaan mereka tidak akan membiarkan Pemerintah Cina mendapatkan data produk-produk mereka.

 

Terlepas dari hal itu, Huawei tetap menjadi yang terdepan dan perkasa dalam sektor BTS. Dari sektor itu, mereka memegang pangsa pasar sebesar 30 persen, dan telah bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk menyediakan layanan 5G.***

 

 

 

 
Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler