Aksi Boikot Karena Hina Islam dan Nabi Muhammad, Buat Perusahaan Prancis Merugi

30 Oktober 2020, 15:03 WIB
Fakta Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang penuh kontroversi /Aljazeera.com


BERITA KBB- Aksi pemboikotan produk Prancis meluas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini berimbas negatif pada harga saham Prancis yang terus merosot.

Melihat fenomena ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron ketar-ketir. Ia pun meminta negara-negara Islam menghentikan pemboikotan.

Seperti diketahui, sikap anti-Islam yang diperlihatkan Presiden Macron memicu kemarahan umat muslim. Hal ini seperti pada berita Jurnal Gaya berjudul Aksi Boikot Meluas Imbas Hina Nabi Muhammad, Presiden Macron Ketar-ketir 40 Perusahaan Prancis Rugi.

Baca Juga: 6 Kesalahan ini Jangan Sampai Membuat Kamu Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2021

Baca Juga: Atasi Kesalahan pada Seleksi Administrasi CPNS 2021 dengan 7 Tips ini, Kamu Harus Tau!

Sejak September ketika majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad mengiringi sidang terhadap 14 orang yang dituduh terlibat dalam serangan teroris terhadap kantor penerbit pada tahun 2015 karena menerbitkan karikatur yang sama

Tindakannya menghina Nabi Muhammad dan melecehkan Islam, membuat warga muslim di dunia menyuarakan boikot produk Prancis.

Sebagai bentuk kecaman, aksi boikot produk Prancis tak terbendung. Akibatnya, saham-saham Prancis kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu 28 Oktober 2020.

Baca Juga: KABAR Gembira! Pemerintah Umumkan Kelulusan CPNS 2019 di 65 Situs Resmi Kementerian, Cek Link Disini

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Istri Tercinta SCTV ada Rezky Aditya, Citra Kirana dan Samuel Zylgwyn Dll

Dikutip dari Antara, bursa saham global mencatat kerugian Prancis untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris anjlok 3,37 persen atau 159,54 poin, menjadi menetap di 4.571,12 poin.

Indeks CAC 40 jatuh 1,77 persen atau 85,46 poin menjadi 4.730,66 poin pada Selasa 27 Oktober 2020, setelah merosot 1,90 persen atau 93,52 poin menjadi 4.816,12 poin pada Senin 26 Oktober 2020, dan terangkat 1,20 persen atau 58,26 poin menjadi 4.909,64 poin pada Jumat 23 Oktober 2020.

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC 40, sebanyak 38 saham menderita kerugian, satu saham berhasil membukukan keuntungan, serta satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Produsen mobil multinasional Prancis Renault mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 7,96 persen.

Baca Juga: Mau Berwisata ke Lembang? Pastikan Anda Sehat dengan Rapid Test di Lokasi

Disusul oleh saham perusahaan konsultan dan layanan IT multinasional Eropa Atos yang kehilangan 7,57 persen, serta perusahaan real estat komersial Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE anjlok 6,53 persen.

Di sisi lain, perusahaan omnichannel Prancis Teleperformance SE naik tipis 0,51 persen, merupakan satu-satunya saham unggulan yang membukukan keuntungan.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Jurnal Gaya

Tags

Terkini

Terpopuler