Untuk menyelesaikannya, Mark sampai meretas bagian jaringan komputer Harvard yang dilindungi, guna menyalin gambar-gambar ID pribadi mahasiswa asrama. Sayangnya, saat itu Harvard belum memiliki direktori foto dan informasi dasar ‘face book’.
Berkat kecerdikannya itu, pada empat jam pertama online, Facemash buatan Mark mendulang 450 pengunjung dengan 22.000 tampilan foto.
Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta, Kamis 4 Februari 2021, Pak Feri Dapat Pesan Ancaman, dari Siapa?
Dengan cepat, situs itu kemudian tersebar kepada beberapa server grup kampus. Namun, beberapa hari kemudian pihak kampus mematikannya.
Tak hanya itu, pihak kampus pun memberi sanksi kepada Mark Zuckerberg karena diduga telah melanggar hak cipta dan privasi individu.
Alih-alih sedih dan menyerah, Mark justru terus menggencarkan idenya hingga pada bulan Februari 2004, dia mulai mengkode dan meluncurkan The Facebook.
Tak sendirian, Mark mengelola Facebook bersama kawan-kawan asrma kuliahnya, di antaranya Eduardo Saverin, Andrew Mc Collum, Dustin Mokovitz , serta Chris Hughes.
Melihat kesuksesan Facebook, perusahaa media seperti Friendster, Yahoo, Viacom ingin mengakuisisinya.
Akan tetapi upaya mereka gagal. Mark menolak semua tawaran menggiurkan tersebut.