CFWIJ Terang-terangan Sebut Israel Jadikan Jurnalis Palestina sebagai Target dalam Serangan

- 15 Mei 2021, 15:00 WIB
Serangan udara Israel di Gaza, Palestina.
Serangan udara Israel di Gaza, Palestina. /Antara/Reuters/Ibraheem Abu Mustafa//

Selain itu, fakta menyebutkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pelanggaran terhadap pers telah terjadi. Para jurnalis dilarang untuk meliput peristiwa di kota Yerusalem dan Sheikh Jarrah yang diduduki oleh pihak Israel.

Kekejaman Israel ini pun turut diungkapkan oleh dua orang jurnalis Palestina saat terjun langsung meliput peristiwa tersebut.

Baca Juga: AS Hapus Kebijakan Penggunaan Masker Usai Vaksinasi, WHO: Vaksin Saja Tak Cukup

Liwa Abu Armila mengatakan, dirinya menghirup gas air mata ketika melakukan liputan, sementara Fatima Al-Bakri diserang secara fisik oleh pasukan Israel.

Tak hanya itu, pada 8 Mei 2021 dilaporkan, pasukan Israel telah menyerang jurnalis, salah satunya Maysa Abu Ghazaleh, dengan menyemprotkan air sigung, yaitu cairan yang terbuat dari bahan kimia yang bisa menyebabkan mual hingga muntah hebat.

Atas perjuangan para jurnalis di lapangan ini, CFWIJ pun menyampaikan pujiannya, karena mereka telah berani meliput dalam skala besar.

Baca Juga: 6 Penyakit Berbahaya Akibat Mengkonsumsi Santan Berlebihan

“Kami memuji para jurnalis pemberani yang meliput insiden di lapangan meskipun dalam skala besar serangan Israel,” tuturnya.

Tak hanya itu, CFWIJ juga menuntur Israel untuk mengakhiri serangan yang hebat ini terhadap Palestina.

CFWIJ juga menyerukan agar jurnalis diberi kebebasan untuk meliput, serta diberi ruang oleh pasukan keamanan.***

Halaman:

Editor: Asep Budiman

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah