G20 EMPOWER Angkat Isu Lingkungan Kerja Aman Bagi Perempuan Pasca Pandemi Covid-19

- 30 Maret 2022, 11:29 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah pada pembukaan Side Event G20 EMPOWER pertama, Selasa (29/3/2022).
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah pada pembukaan Side Event G20 EMPOWER pertama, Selasa (29/3/2022). /

Lebih lanjut, Lenny menambahkan bahwa kekerasan terjadi secara massif di tempat kerja selama pandemi baik kepada perempuan yang bekerja offline maupun online. Pelaku kekerasan bisa berasal dari konsumen dan pengguna jasa yang merasa tidak nyaman akibat layanan yang terganggu akibat pandemi. Kekerasan juga marak dilakukan oleh atasan dan rekan kerja.

 Baca Juga: Suvenir Delegasi G20, Jam Tangan Kayu dan Radio Kayu dari Jabar

“Diskusi pada pertemuan kali ini harus menemukan solusi praktis dan implementatif untuk bagaimana kita membangun situasi dan kondisi kerja yang mendukung perempuan. Hal ini penting agar isu ini bisa masuk pada dokumen keluaran G20 Summit, dapat diadopsi oleh seluruh negara peserta dan yang paling penting, dapat diaplikasikan di perusahaan dan industri”.

Pada pertemuan yang dilaksanakan secara hybrid ini, tampil sebagai pembicara Shinta Kamdani selaku Advocate G20 Empower - B20 Indonesia Chairwoman dan CEO Sintesa Group, Barbara Cominelli selaku Advocate G20 Empower – Italy dari JLL Italy, Willy Saelan selaku Advocate G20 Empower Indonesia dari PT. Unilever Indonesia Tbk, dan Romilly Madew selaku G20 Empower Delegate Australia dari Infrastructure Australia.

Kemudian pada sesi kedua, hadir Anke Jenckel selaku Federal Ministry of Labour and Social Affairs of Germany, Fatma Betul Sayan Kaya selaku Ak Party – Istanbul Deputy, Anwar Sanusi selaku WG Employment Indonesia, dan Aditi Das Rout selaku Joint Secretary from Ministry of Women and Child Development of India. Sebanyak lebih dari 100 peserta hadir dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.

 Baca Juga: Indonesia Kembali Diapresiasi G20 Usung Topik Pelatihan Vokasi Berbasis Komunitas

Sementara itu, dalam sambutannya, Co- Chair G20 EMPOWER, Rinawati Prihatiningsih menjelaskan bahwa keseluruhan sesi diskusi kali ini bertujuan untuk membahas lebih jauh mengenai bagaimana pemerintah menavigasi tantangan dan peluang untuk meningkatkan kebijakan dan regulasi secara keseluruhan tentang pemberdayaan perempuan dengan menciptakan tempat yang lebih aman untuk bekerja terutama setelah pandemi global.

Diskusi ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana negara-negara anggota G20 EMPOWER dapat mendukung dan terlibat langsung secara kolaboratif, baik antara swasta dan pemerintah untuk mendukung pemberdayaan gender di lingkungan kerja, khususnya di tengah-tengah pekerja perempuan.

Pada sesi pertama, dibahas mengenai kesenjangan terkait indikasi kesetaraan gender yang semakin memburuk selama terjadinya pandemi secara global. Pandemi Covid-19 ternyata berimplikasi signifikan bagi perempuan, terutama di lingkungan kerja.

Baca Juga: Dorong Penyusunan Monitoring Tools Penciptaan Pasar Kerja Inklusif, Langkah Indonesia Diapresiasi Anggota G20

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah