Hari Kedua EWG G20 Libatkan Engagement Group Bahas Pasar Kerja Inklusif dan Penyandang Disabilitas

- 10 Maret 2022, 10:05 WIB
 Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, di Jakarta, Rabu (9/3/2022).
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, di Jakarta, Rabu (9/3/2022). /Humas Kemnaker/

BERITA KBB - Pada hari kedua pertemuan pertama Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 1st Employment Working Group/EWG), Indonesia juga melibatkan Engagement Group dalam pembahasan isu prioritas. Adapun, isu prioritas yang dibahas mengenai pasar kerja inklusif dan penyandang disabilitas.

"Hari ini kita juga akan melakukan serangkaian diskusi, kalau kemaren dari anggota G20, jadi kalau hari ini kita bahas dengan engagement group, yakni kelompok-kelompok yang memiliki tautan, ikatan erat dengan employment, seperti Business20, Community 20, Civil 20, Youth 20, dan Woman Labour 20," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Selain itu, pada hari kedua ini juga didengarkan paparan dari negara di luar anggota G20, yakni Kamboja (yang akan menjadi Ketua Menteri Ketenagakerjaan ASEAN periode selanjutnya), Spanyol, dan Singapura.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Bahas Isu Disabilitas dan Kompetensi di Pertemuan Pertama G20 Bidang Ketenagakerjaan

Negara-negara tersebut, sebut Anwar Sanusi, akan memaparkan kebijakan pemerintah dalam hal isu-isu G20 ketenagakerjaan yang akan menjadi masukan dalam pertemuan tingkat menteri G20 September mendatang.

"Kita juga ingin mendengar bagaimana policily mereka terkait disabilitas, bagaimana keberpihakannya kepada kelompok disabilitas mendapatkan akses pekerjaan pekerjaan untuk kehidupan yang layak," katanya.

Anwar Sanusi berharap, pelaksanaan EWG dapat menghasilkan output kesepakatan bersama dalam menciptakan pesar kerja inklusif.

Baca Juga: Sukseskan G20 Bidang Ketenagakerjaan, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah yang Baik

"Kita ingin ada semacam kerja sama, ada langkah di mana kita saling belajar, bagaimana setiap negara mendorong keterlibatan, mendorong akses pasar kerja kepada penyandang disabilitas untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak," ujarnya.***



Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x