G20 EMPOWER Angkat Isu Lingkungan Kerja Aman Bagi Perempuan Pasca Pandemi Covid-19

- 30 Maret 2022, 11:29 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah pada pembukaan Side Event G20 EMPOWER pertama, Selasa (29/3/2022).
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah pada pembukaan Side Event G20 EMPOWER pertama, Selasa (29/3/2022). /

Menurut laporan dari ILO pada 2021, saat pandemi, perempuan menghadapi kesulitan yang lebih signifikan, salah satunya risiko kehilangan pekerjaan yang lebih tinggi. Selain itu, terjadi peningkatkan pekerjaan pada bidang perawatan yang tidak dibayar.

Buruknya lagi, terdapat paparan diskriminasi dan kekerasan yang lebih besar di tempat kerja. Pada sesi pertama ini para perwakilan sektor swasta dari Italia, Indonesia, dan Australia berbagi peragam praktik bai yang mendukung perempuan tetap dapat bekerja dengan aman dan nyaman dalam masa pandemi Covid-19.

Selama Covid-19 di sepanjang 2020, sekitar 41% perempuan dipekerjakan dalam bidang pekerjaan yang berisiko tinggi. Risiko yang dimaksudkan di sini termasuk dalam dampak terhadap kehilangan pekerjaan hingga pengurangan jam kerja.

Baca Juga: Hari Kedua EWG G20 Libatkan Engagement Group Bahas Pasar Kerja Inklusif dan Penyandang Disabilitas

Sementara itu, data yang sama menyebutkan hanya 35% dari pekerja pria yang mengalami risiko atau dampak yang sama (ILO, 2021). Krisis ini juga berdampak pada bagaimana negara dan sektor swasta dapat mencapai indikator kesetaraan gender yang ditargetkan di tempat kerja.

Pada sesi kedua, dibahas seputar peraturan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Jerman, Indonesia, Turki, dan India untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di tempat kerja selama/pascapandemi Covid-19.

Identifikasi dari World Economic Forum pada 2021 menyatakan, diperlukan 276,6 tahun untuk mencapai keseimbangan dalam partisipasi dan peluang ekonomi perempuan. Untuk itu, kolaborasi berbagai lintas pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kesenjangan gender ini. 

 Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Bahas Isu Disabilitas dan Kompetensi di Pertemuan Pertama G20 Bidang Ketenagakerjaan

Pandemi semakin memperburuk kesenjangan gender. Hal ini antara lain ditunjukkan dari data bahwa perempuan pada umumnya menghabiskan waktu 3 jam lebih lama dibandingkan pria dalam melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa upah.

Kondisi tersebut kemudian berpengaruh terhadap paparan tingkat stress dan menurunnya kondisi kesehatan mental, yang kemudian berdampak terhadap terhambatnya peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x