Network
BERITA KBB - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengalami insiden penembakan pada 8 Juli 2022.
Penembakan terjadi di kota Nara saat Shinzo Abe sedang menyampaikan pidato kampanye.
Dalam video yang beredar di media sosial, terdengar dua kali tembakan dan asap yang mengepul sebelum Shinzo Abe jatuh.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U-19 Vs Filipina U-19 Hari Ini 8 Juli 2022
Melansir Pikiran Rakyat dari The Guardian, saksi mengungkapkan penembakan pada Shinzo Abe terjadi dua kali.
Tembakan pertama membuat Shinzo Abe tersandung ke belakang, lalu pada tembakan kedua ia terlihat jatuh ke tanah.
Setelah jatuh, ajudannya bergegas ke arahnya. Shinzo Abe dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter.
Sampai saat ini tidak diketahui keadaan pasti Shinzo Abe, namun dalam beberapa foto dan video yang beredar di media sosial, terlihat cukup banyak darah di bajunya.
Hal ini mengejutkan publik karena Jepang termasuk sebagai salah satu negara teraman di dunia. Undang-undang tentang kontrol senjata pun termasuk ketat.
Polisi menduga identitas pelaku penembakan adalah warga lokal Nara berusia 40-an bernama Tetsuya Yamagami.
Baca Juga: Profil Eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang Ditembak 3 Kali, Pelaku Sudah Ditangkap
Tetsuya Yamagami pun ditangkap di tempat kejadian lengkap dengan bukti berupa senjata yang terlihat seperti senjata rakitan.
Merujuk The Guardian, polisi mengatakan senjata yang digunakan untuk menyerang Shinzo Abe diduga dibuat oleh sendiri.
Foto yang beredar menunjukkan senjata tersebut terlihat seperti bagian metal dua silinder yang diikat menggunakan lakban hitam.
Tetsuya Yamagami telah ditahan pihak kepolisian, namun belum ada info lebih lanjut terkait kasus ini.
Shinzo Abe adalah mantan Perdana Menteri Jepang. Ia mengundurkan diri dari jabatannya pada 2020 karena sakit.
Shinzo Abe diketahui mempunyai penyakit kolitis ulserativa sejak remaja. Penyakit ini membuatnya harus terus melakukan pengobatan.
Abe terkenal dengan kebijakan "Abenomic" nya menaikkan penurunan ekonomi paling besar ketiga dunia.
Ia juga mendukung peran militer Jepang untuk menahan ancaman Korea Utara dan China.*
