Krisis Yang Melanda Sri Langka Membuat Presiden Gotabaya Rajapaksa Melarikan Diri

- 24 Juli 2022, 19:36 WIB
Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri
Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri /Reuters/Andy Buchanan
 
BERITA KBB - Krisis yang melanda Sri Lanka melahirkan gelombang protes rakyatnya hingga membuat Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke negara tetangga Indonesia, Singapura.
 
Rajapaksa diketahui mendarat di Singapura pada Kamis, 14 Juli 2022 lalu. Sebelumnya Rajapaksa dan rombongannya sempat kabur ke Maladewa pada Rabu, 13 Juli 2022.
 
Seperti dilansir dari Reuters, sebuah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan, Rajapaksa menggunakan pesawat Arab Saudi untuk kabur.
 
 
Rajapaksa dijemput oleh sekelompok pengawal.Mereka terlihat meninggalkan ruang VIP bandara dalam iring-iringan kendaraan berwarna hitam.
 
Menteri luar negeri Singapura mengatakan Rajapaksa telah memasuki negaranya dengan kapasitas pribadi, dan tidak mencari atau diberi suaka.
 
Rajapaksa belum mengundurkan diri meskipun sebelumnya berjanji untuk mundur pada Rabu 13 Juli 2022. Situasi itu telah menimbulkan ketidakpastian baru di negara yang dilanda krisis tersebut.
 
 
Keputusannya pada Rabu untuk menunjuk sekutunya Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden memicu protes lebih keras.
 
Rajapaksa dijemput oleh sekelompok pengawal.Mereka terlihat meninggalkan ruang VIP bandara dalam iring-iringan kendaraan berwarna hitam.
 
Menteri luar negeri Singapura mengatakan Rajapaksa telah memasuki negaranya dengan kapasitas pribadi, dan tidak mencari atau diberi suaka.
 
Rajapaksa belum mengundurkan diri meskipun sebelumnya berjanji untuk mundur pada Rabu 13 Juli 2022. Situasi itu telah menimbulkan ketidakpastian baru di negara yang dilanda krisis tersebut.
 
 
Keputusannya pada Rabu untuk menunjuk sekutunya Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden memicu protes lebih keras.
 
Demonstran menyerbu gedung parlemen dan kediaman sang PM untuk menuntut pengunduran dirinya.
 
"Kami ingin Ranil pergi," kata Malik Perera, pengemudi bajaj 29 tahun, yang ikut berunjuk rasa di parlemen, Kamis 14 Juli 2022, seperti dilansir Reuters.
 
"Mereka telah menjual negara ini, kami ingin orang baik mengambil alih, sampai itu terjadi kami tak akan berhenti," kata dia.
 
Aksi-aksi memprotes krisis ekonomi telah berlangsung berbulan-bulan dan mencapai puncaknya pekan lalu ketika ratusan ribu orang menduduki gedung-gedung pemerintah di Kolombo.
 
Mereka menyalahkan ke­luar­ga dan sekutu Rajapaksa atas inflasi yang tinggi, kelangkaan bahan pokok, dan korupsi.
 
Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya meninggalkan negara itu dengan sebuah pesawat AU Rabu pagi dan terbang ke Maladewa.
 
Pemerintah memberlaku­kan jam malam di Kolombo mulai Kamis tengah hari (13.30 WIB) sampai Jumat 15 Juli 2022 untuk mencegah ke­rusuhan meluas.
 
Media setempat menaya­ngkan kendaraan-kendaraan lapis baja deng­an serdadu di atasnya berpatroli di jalan-jalan ibu kota. Militer meng­atakan, tentara dikerahkan untuk melindungi rakyat dan fasilitas ­publik.
 
***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x