Aktivis Kecam Hukuman Potong Rambut 100 Siswa di Thailand, Desak Hapus Aturan Gaya Rambut di Sekolah

- 15 Februari 2023, 22:03 WIB
Aktivis kecam hukuman potong rambut yang dialami 100 siswa sekolah di Thailand.
Aktivis kecam hukuman potong rambut yang dialami 100 siswa sekolah di Thailand. /

Berita KBB - Aktivis di Thailand mendesak adanya pedoman dan penegakan yang jelas untuk menghentikan penggunaan hukuman potong rambut di sekolah. Hal itu menyusul dilaporkannya seorang guru yang diduga memotong rambut 100 siswa belum lama ini.

Selama puluhan tahun, siswa sekolah di Thailand harus menuruti aturan yang ketat terkait panjang dan model rambut mereka. Namun pada bulan lalu, kementerian pendidikan setempat mencabut aturan terkait rambut dan menyerahkan kebijakan tersebut pada sekolah.

Laponpat Wangpaisit, pendiri Bad Student, kelompok yang menuntut adanya reformasi sistem sekolah, menyebut bahwa hal itu terlalu kabur dan dinilai tidak akan membawa perubahan.

Baca Juga: Samsung Galaxy A24 4G Rilis Maret, Tawarkan Spesifikasi Performa Gahar Dan Hemat Daya untuk Gaming

“Kementerian pendidikan memberikan kebebasan penuh kepada sekolah, dan sekolah bisa melakukan apapun tanpa konsekuensi,” tegas Laponpat seperti dikutip dari The Guardians, Rabu 15 Februari 2023.

Ia juga menegaskan, gaya rambut tidak ada dampak apapun terhadap pembelajaran. “Singkirkan segala aturan terkait gaya rambut sekali dan untuk selamanya,” tegas Laponpat.

Lanjutnya, manusia punya hak penuh atas tubuhnya sendiri. Penyingkiran aturan gaya rambut ini juga merupakan awal dari hal lain yang lebih besar, seperti kebebasan berbicara, hak asasi manusia dan seterusnya.

Baca Juga: Jadwal Tayangan Indosiar Jumat, 17 Februari 2023. Ada BRI Liga 1: PSIS Semarang vs Persis Solo dan PSS Sleman

Laponpat juga mengungkap, setiap minggunya, Bad Students menerima keluhan berhubungan dengan 3-4 sekolah yang guru-gurunya dilaporkan telah memotong rambut para siswa. Laporan tersebut memuncak pada awal bulan dan semester, ketika guru sering melakukan razia.

Menurutnya, minggu lalu kelompoknya dihubungi oleh siswa-siswa di sebuah sekolah di provinsi Phetchabun, Thailand, yang membagikan video seorang guru memotong rambut para siswa yang duduk mengantri di samping tiang bendera, diduga karena mereka melanggar aturan rambut.

Gambar-gambar yang diambil setelah kejadian tersebut menunjukkan tumpukan besar potongan rambut berserakan, menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Xiaomi 13 Series Akan Rilis, Leaker Bocorkan Penampakan dan Spek Xiaomi 13 Ultra, Kameranya Nggak Nahan!

Menanggapi hal itu, Menteri Pendidikan Treenuch Thienthong mengatakan, tindakan tersebut tidak tepat meskipun ia paham bahwa para guru memiliki niat baik untuk mendisiplinkan para siswa.

Treenuch juga mengatakan telah memerintahkan pejabat berwenang untuk menyelidiki kasus tersebut. Ia juga menekankan bahwa para guru tidak seharusnya melakukan hukuman yang menimbulkan rasa malu bagi siswa.

Dalam beberapa tahun terakhir, para murid semakin banyak yang menentang aturan sekolah soal rambut. Mereka melihat aturan tersebut sebagai simbol sistem sekolah yang menghargai kepatuhan di atas individualitas dan terpengaruh tradisi militer.

Sebagai informasi, aturan mengenai gaya rambut di Thailand awalnya diberlakukan pada era 1970-an. Selama beberapa puluh tahun, siswa diarahkan untuk menjaga gaya rambut cepak ala tentara, sedangkan siswi boleh mengadopsi rambut bob asalkan tidak lebih panjang dari daun telinga.

Aturan ini dilonggarkan pada 2020 lalu, walaupun murid laki-laki tidak diizinkan membiarkan rambut melebihi pangkal leher. Rambut keriting atau dicat, kumis dan jenggot tetap dilarang.***

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x