Vladimir Putin Tangguhkan Perjanjian Nuklir Terakhir New Start, Nato: Dunia Jadi Lebih Berbahaya

- 21 Februari 2023, 22:56 WIB
Berikut respon Nato terkait keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan perjanjian kendali senjata nuklir New Start.
Berikut respon Nato terkait keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan perjanjian kendali senjata nuklir New Start. /

Berita KBB - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Nato Jens Stoltenberg mengatakan, keputusan Rusia untuk menangguhkan perjanjian kendali senjata nuklir New Start menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih berbahaya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegaraannya mengumumkan bahwa ia menangguhkan perjanjian dengan Amerika Serikat tersebut. Putin juga menyalahkan pihak Barat atas terjadinya Perang Rusia-Ukraina.

Melansir The Guardian, Stoltenberg meminta Putin mempertimbangkan kembali keputusannya, berhubung New Start adalah satu-satunya perjanjian kontrol senjata. “Lebih banyak senjata nuklir dan kurangnya kontrol membuat dunia lebih berbahaya,” ujarnya.

Baca Juga: Seluruh Korban Helikopter Jatuh Termasuk Kapolda Jambi, Berhasil Dievakuasi Tim SAR, Begini Kondisinya

Melansir Reuters, New Start adalah perjanjian antara Moskow dan Washington yang ditandatangani pada 2010 lalu. Perjanjian yang akan kadaluarsa pada 2026 ini membatasi jumlah hulu ledak atom yang bisa dikerahkan oleh dua kekuatan nuklir terbesar dunia itu.

Kepada awak media ia mengatakan, 1 tahun sudah Putin meluncurkan perang ilegalnya terhadap negara tetangga yang damai. Padahal faktanya jelas bahwa tidak ada negara manapun yang menyerang Rusia.

“Rusia adalah agresornya. Ukraina adalah korban agresi dan kami mendukung hak Ukraina untuk membela diri, hak yang memiliki tempat tersendiri di Piagam PBB. Presiden Putin yang memulai perang, Putin yang terus menyulut perang,” ujar Stoltenberg.

Baca Juga: Gempa Susulan Berkekuatan 6,3 SR Kembali Melanda Turki-Suriah, Tewaskan 6 Orang

Lanjutnya, ketika perang berakhir, peraturan jangka panjang untuk keamanan Ukraina akan diperlukan untuk memutus siklus agresi Rusia.

 

Mengamini Stoltenberg, Kepala Kebijakan Asing Uni Eropa Josep Borell mengatakan, keputusan Rusia untuk mengabaikan New Start adalah bukti lain bahwa Kremlin sedang menghancurkan sistem keamanan yang dibangun di akhir era Perang Dingin.

Terkait penyediaan senjata untuk Ukraina, Borell mengaku telah menyurati para menteri pertahanan Uni Eropa yang akan bertemu awal Maret nanti. Ia meminta mereka untuk menyediakan lebih banyak amunisi ke Ukraina dari penyimpanan mereka.

Borell juga meminta untuk mempercepat penyaluran suplai baru, yang mana sedang dilakukan beberapa negara lain. “Parameter waktu untuk hal yang harus kita lakukan adalah dalam hitungan minggu, bukan bulan,” desaknya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, dalam pertemuan dengan Stoltenberg dan Borell, mereka membicarakan pelatihan militer, senjata dan pembeliannya.

Baca Juga: Jadwal Bola Hari Ini Tanggal 22,23,24 Februari 2023, Ada Persib Bandung vs Arema FC Dan Persik vs Rans

Mereka berjanji membantu Ukraina mendapatkan senjata dan amunisi dengan efektif, serta memastikan semua itu tersampaikan ke medan peperangan.

Kuleba juga menyebut bahwa pemerintah Ukraina akan memeriksa dengan teliti rencana perdamaian yang akan dipersembahkan oleh Cina minggu ini. Menurutnya, kedua negara memiliki pandangan yang sama terhadap prinsip integritas wilayah.

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah