BERITA KBB – Berpenghasilan lebih dari US$100 ribu atau Rp1,5 miliar/ tahun, warga AS bergantung sepenuhnya pada pendapatan bulanan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, sebanyak 64% warga AS hidup dengan gaji pas-pasan, bahkan sampai berhutang.
Pada akhir tahun 2022, sekitar 64% warga AS atau setara dengan 166 juta orang hidup dari gaji ke gaji. Angka ini meningkat 3% dari tahun sebelumnya, atau 9,3 juta warga AS. Dari 9,3 juta orang, sekitar 8 juta orang berpenghasilan lebih dari US$100 ribu atau Rp1,5 miliar/ tahun.
Jumlah gaji tak mencukupi biaya hidup sehari-hari hal tersebut juga karena:
Baca Juga: Sodik Mudjahid Ajak Pilih Pemimpin yang Benar Saat Sosialisasi Empat Pilar
- Sebanyak 51% warga AS berpenghasilan lebih dari US$100 ribu atau Rp1,5 miliar hidup pas-pasan dari gaji ke gaji.
- Biaya hidup yang melonjak menyebabkan tekanan besar pada anggaran rumah tangga.
- Besaran gaji gak bisa mengimbangi pengeluaran.
- Tabungan saat pandemi berkurang.
Menurut Pusat Kebijakan Pajak AS, tingkat inflasi tahun 2022 mencapai 7%. Sedangkan kenaikan tingkat gaji rata-rata hanya sekitar 3%. Artinya, kenaikan pendapatan warga AS gak sebanding dengan kenaikan inflasi. Di tengah inflasi yang tinggi, warga AS bergantung sepenuhnya pada pendapatan bulanan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.