Kecam Perang Rusia - Ukraina, Bocah Rusia Bikin Ayahnya Dipukuli dan Diancam Bui, Nasib Sang Bocah Lebih Miris

- 1 Maret 2023, 22:51 WIB
Berikut kronologi bocah rusia kecam perang rusia-ukraina yang membuat ayahnya dipukuli dan terancam penjara
Berikut kronologi bocah rusia kecam perang rusia-ukraina yang membuat ayahnya dipukuli dan terancam penjara /

Berita KBB -  Seorang bocah berusia 12 tahun di Rusia dilaporkan dikirim ke panti asuhan dan ayahnya dipukuli serta ditangkap oleh aparat berwajib. Pasalnya, sang bocah membuat gambar anti-perang di sekolahnya.

Dilansir The Guardian, Rabu 1 Maret 2023, sang bocah yang diketahui bernama Masha, memprotes perang Rusia - Ukraina di sekolah dan di dunia maya. Akibatnya, ayahnya yang bernama Alexei Moskalev, dikenai tuduhan tidak menghormati militer pada Desember lalu.

Kejadian itu berawal saat Masha dan siswa-siswi lainnya diberi tugas oleh guru sekolah untuk membuat karya gambar yang mencerminkan dukungan terhadap pasukan Rusia yang sedang berperang di Ukraina.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Ngopi-Ngopi Maszeh' Dinyanyikan Happy Asmara, Viral TikTok: gaya tuku iphone ngelu diteror pinjol.

Namun, Masha malah membuat gambar bendera Rusia dengan kata “tidak untuk perang” yang ditulis dalam bahasa Rusia. Di gambar yang sama, ia juga menggambar bendera Ukraina yang dihiasi kalimat “Jayalah Ukraina”.

Menurut Moskalev, setelah mengetahui perbuatan Masha, gurunya melapor pada direktur sekolah. Sang direktur sekolah kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Diketahui, Masha beberapa kali dibawa untuk interogasi. Sejak interogasi pada Desember itu, ia tidak pernah datang ke sekolah lagi dan dikabarkan mulai mengalami serangan panik.

Baca Juga: Keren! UMKM Asal KBB Ikuti Pameran di The Jakarta International Handricraft Trade Fair 2023, Ini Kata Bupati

Pada Januari lalu, sang bocah pemberani itu diinterogasi oleh aparat penegak hukum Rusia selama beberapa jam sendirian, tanpa didampingi sang ayah ataupun pengacara. Selagi ia dikirim ke panti asuhan selama 1 hari, ayahnya diinterogasi dan dipukuli hingga babak belur.

 

“Selama 3,5 jam, mereka (kepolisian, red) mengatakan bahwa saya membesarkan anak saya dengan tidak benar. Mereka bilang akan merenggut dia dari saya dan menjebloskan saya ke penjara,” ujar Moskalev, seperti dikutip media setempat.

Sementara itu pengacara Moskalev yang namanya dirahasiakan, menyebutkan bahwa jika aparat berwenang bersikeras, mereka bisa menjebloskan Moskalev ke penjara dan mengirim anaknya ke panti asuhan.

“Sang ayah bilang dia tidak punya saudara lain yang bisa mengurus Masha jika dia dijebloskan ke penjara,” ujarnya.

Baca Juga: Weird Genius Gandeng Penyanyi Asal Inggris Rilis Lagu Baru Berjudul 'Sugar'

Berdasarkan utas yang diunggah akun Twitter OVD-Info English @ovdinfo_en pada 1 Maret 2023 pukul 17.24 WIB, polisi juga merampas semua uang tunai keluarga mereka ketika menggeledah kediaman mereka di Tula, Rusia.

Dalam utas tersebut juga disebutkan bahwa sejak Januari, keduanya telah berpindah-pindah kota untuk bersembunyi dari kejaran aparat berwajib. Namun malangnya, aparat berwajib berhasil menemukan mereka pada Rabu 1 Maret 2023 hari ini dan menahan Moskalev.

Sang ayah lalu dibawa ke apartemen tempat Masha berada. Mereka mengatakan pada Masha bahwa ayahnya akan dibawa pergi ke tempat yang jauh, sementara sang bocah dikurung di kamar apartemennya.

Kini Moskalev terancam hukuman 3 tahun penjara jika kasusnya berlanjut ke pengadilan. Sementara Masha dikabarkan sudah dikirim ke panti asuhan. Utas tersebut kini mendapatkan 28.800 views, 92 retweet, 26 quotes dan 190 likes.***

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x