Diketahui, Departemen Perdagangan sejak 2019 telah menambahkan Huawei ke dalam Daftar Entitas. Dengan daftar itu, pemerintah berwenang melarang perusahaan-perusahaan berdagang dengan perusahaan yang terdapat dalam daftar tersebut, kecuali memiliki izin.
Pemerintah juga mempertimbangkan melarang ekspor ke perusahaan di negara-negara ketiga yang memasok Huawei. Larangan itu berpotensi membatalkan izin yang diberikan kepada Intel dan Qualcomm untuk menjual produk-produk tertentu ke Huawei.
Jika sanksi baru dijatuhkan, sektor perangkat non-smartphone Huawei seperti TV, PC, dan smartwatch akan terdampak. Sanksi tersebut dapat mengganggu pemeliharaan BTS, yang menyumbang laba perusahaan sebesar lebih dari 40 persen di tahun 2021.
Baca Juga: Profil Lisef Alfio, Personil Anders yang Populerkan Gitar Traktaktak
Di tengah-tengah pencekalan, Huawei sempat bisa masuk pasar Amerika Serikat pada Januari hingga Maret 2022 lalu. Menurut Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Michael McCaul, saat itu pihak berwenang menerima permohonan izin senilai lebih dari 23 juta dolar
Kebijakan yang diambil pemerintah Amerika Serikat terhadap Huawei adalah bagian dari dampak memanasnya hubungan negeri Paman Sam itu dengan Cina. Mereka menduga perusahaan teknologi Cina memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah setempat.