Network
Sebelumnya, bulan lalu Tesla terpaksa me-recall lebih dari 362.000 mobil listriknya di Amerika Serikat untuk dilakukan pembaruan perangkat lunak, lantaran pihak berwenang menyebut sistem kemudinya dapat menimbulkan kecelakaan.
Menanggapi hal itu, Musk langsung mengunggah cuitan di media sosial Twitter-nya, yang menyebutkan bahwa istilah “recall” untuk sekedar pembaruan perangkat lunak secara over the air “anakronistik dan salah besar”.
Terkait surat terbuka yang menuntut penghentian pengembangan kecerdasan buatan itu, guru besar hukum digital dan informasi Cornell University, James Grimmelmann berkomentar, surat tersebut tidak jelas meskipun gagasan penghentian tersebut bagus.
“Jeda sementara adalah ide yang bagus, tapi suratnya tidak jelas dan tidak menganggap serius masalah regulasi,” ujar Grimmelmann.
Ia juga menyebut Musk yang ikut menandatangani surat terbuka itu, bermuka dua karena Tesla selama ini telah berjuang keras demi mempertanggungjawabkan kecerdasan buatan di sistem autopilot mobil listriknya.
