Tasikmalaya Zona Kuning Covid-19, Namun DBD Tinggi

16 Oktober 2020, 19:33 WIB
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya dengan agenda Peringatan Hari Jadi ke-19 Kota Tasikmalaya, di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat 16 Oktober 2020. /Humas Jabar

BERITA KBB - Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya dengan agenda Peringatan Hari Jadi ke-19 Kota Tasikmalaya, di laksanakan di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat 16 Oktober 2020.

Pada rapat paripurna yang dihadiri Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan digelar di masa pandemi COVID-19 itu, perayaan HUT ke-19 Kota Tasikmalaya tahun ini dikaitkan dengan kualitas kesehatan masyarakat.

Uu menilai bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Tasikmalaya patut diapresiasi atas capaian terbaik kelima di Jabar dalam penanggulangan COVID-19.

Baca Juga: Banjir Jakarta Hari Ini 16 Oktober 2020, 7 RT Tergenang hingga 70 Sentimeter Akibat Hujan Deras

Dari data periode 5-11 Oktober 2020, Kota Tasikmalaya berada di Zona Kuning (Risiko Rendah) dengan skor dari berbagai kategori dalam leveling status kewaspadaan sebesar 2,46.

Dilihat dari skor periode tersebut, Kota Tasikmalaya hanya kalah dari Kabupaten Cianjur, Sumedang, Tasikmalaya, Pangandaran, serta skor yang sama dengan Kabupaten Subang.

Meski begitu, Kota Tasikmalaya memiliki kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cukup tinggi sejak awal tahun. Untuk itu, Kang Uu tetap meminta Pemda Kota Tasikmalaya untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan menyosialisasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada warganya demi menjaga kualitas kesehatan.

Baca Juga: Mahasiswa Unpad Buat Alga Cokelat Bisa Mencerahkan Kulit dan Menjadi Masker Peel Off Anti Jerawat

“Hari ini (angka reproduksi efektif) COVID-19 di Jabar sudah hampir kembali di bawah 1, tetapi di wilayah lain datang (ancaman) adanya bencana longsor dan banjir, termasuk di Kota Tasikmalaya yaitu DBD,” ucap Uu.

“Harapan kami kepada seluruh aparat agar jangan berhenti, jangan malas, jangan bosan, tetap edukasi masyarakat terkait PHBS dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengakui adanya kasus DBD yang cukup tinggi di wilayahnya. Dalam periode Januari 2020 hingga Oktober 2020, tercatat 20 kasus kematian akibat DBD, 6 pasien masih dalam perawatan, serta 1.319 yang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Alami Kecelakaan

“Kasus terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Sambongpari (Kecamatan Mangkubumi) yakni 127 kasus,” tutur Budi.

Terkait kasus COVID-19 di Kota Tasikmalaya per 16 Oktober 2020 pukul 08:00 WIB, terdapat 334 kasus terkonfirmasi positif, dengan rincian 50 kasus simptomatik (dengan gejala) dan 284 asimptomatik (tanpa gejala).

Dari kasus terkonfirmasi simptomatik, 25 orang dinyatakan sembuh, 13 kasus aktif, dan 12 orang meninggal dunia. Sementara dari kasus asimptomatik, 215 orang dinyatakan sembuh dan 69 kasus aktif.

Baca Juga: Menaker, Lindungi dan Sejahterakan Pekerja Migran Indonesia

Adapun HUT Kota Tasikmalaya pada 17 Oktober tahun ini diperingati dengan tema "Bersama Mencinta Kota Tasikmalaya". Digelar di masa pandemi COVID-19, perayaan HUT ke-19 Kota Tasikmalaya akan digelar secara sederhana lewat upacara di Balai Kota.

Tema "Bersama Mencinta Kota Tasikmalaya" diharapkan menjadi pengingat kepada seluruh pihak dan masyarakat Kota Tasikmalaya untuk lebih mencintai diri, sesama, dan Kota Tasikmalaya, terlebih di masa pandemi.

“Rasa cinta akan menjadi motivasi dan kekuatan untuk bersama mencapai tujuan kesehatan, kemaslahatan, dan kebaikan dengan bersama menahan dan mengendalikan diri, bersabar, juga saling mengingatkan,” ujar Budi.***

Editor: Ade Bayu Indra

Terkini

Terpopuler