Pemda Jabar Siapkan 15.000 Rapid Test Antigen untuk Tempat Wisata

- 16 Mei 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi Kemenkes yang resmi gunakan Test Rapid Antigen
Ilustrasi Kemenkes yang resmi gunakan Test Rapid Antigen /PIXABAY/fernandozhiminaicela

Berita KBB - Membludaknya jumlah wisatawan yang mengunjungi tempat wisata membuat pemerintah daerah setempat harus mengeluarkan kebijakan agar bisa mengantisipasi penyebaran virus covid-19.

Mengutip dari Galamedia News, Pemerintah Daerah Jawa Barat akan melakukan pengawasan dan pengendalian di beberapa objek wisata menyusul liburan lebaran tahun ini.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di tempat wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan. 
Tes antigen yang dilakukan pada 8-9 Mei 2021 dan 15-16 Mei 2021 tersebut bertujuan untuk mencegah penularan  dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Lebaran, terutama di tempat wisata yang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat seiring adanya larangan mudik. 
 
"Apabila ada pergerakan menuju objek wisata kita lakukan antisipasi. Ada 15 ribu Antigen yang akan kita sebar ke tempat-tempat wisata," ucap Dedi, Senin 10 Mei 2021.
 
Mengikuti arahan Kapolri, sejumlah tempat wisata yang berada di zona merah akan ditutup untuk sementara.
 
Hal tersebut bertujuan agar dapat mengantisipasi penyebaran virus covid.
 
"Setelah lebaran kan ada pergerakan. Kalau sekarang larangan untuk mudik, tapi kami antisipasi. Disparbud Jabar dan Kabupaten/Kota sudah menyiapkan antisipasi. Yaitu 3T, Testing - Tracing - Treatment. Salah satunya testing melalui tes secara acak apabila ada pengunjung ke tempat wisata," ujar Dedi. 
 
Test rapid antigen akan dilakukan secara acak, seluruh petugas akan memonitor jumlah pengunjung, prokes, dan lain sebagainya.
 
"Kami bekerja sama dengan Jabar Digital Service terkait pendataan. Nanti setiap tempat wisata kami akan pasang secara digital perhitungan kapasitas. Misalnya kapasitasnya 500. Nanti ada pemberitahuaan di sini kapasitas sudah penuh. Anda tidak bisa datang ke tempat wisata itu," katanya.
 
Dedi berharap agar penyebaran virus covid dapat dicegah.***

Editor: Asep Budiman

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x