Jabar - University of Nottingham Kembangkan Kendaraan Listrik

- 15 September 2021, 23:17 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandatangani LoI virtual dengan  University of Nottingham UK kerja sama penurunan gas emisi lewat konversi ke kendaraan listrik di Swiss Bellhotel, Tangerang, Rabu, 15 September 2021
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandatangani LoI virtual dengan University of Nottingham UK kerja sama penurunan gas emisi lewat konversi ke kendaraan listrik di Swiss Bellhotel, Tangerang, Rabu, 15 September 2021 /Denny Alung/Biro Adpim Jabar/

BERITAKBB - Pemda Provinsi Jawa Barat - University of Nottingham UK menandatangani Letter of Intent (LoI) kerja sama penurunan emisi di bidang transportasi lewat konversi ke kendaraan listrik dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil penggunaan kendaraan listrik di Jabar masih tahap awal dan perlu pasokan listrik dari jenis energi baru terbarukan. Ini bagian dari mitigasi Jabar bahaya gas efek rumah kaca.

Jabar telah memiliki Perda No 2 tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah yang menargetkan penggunaan kendaraan listrik 500 ribu unit dan bauran EBT 20,1 persen pada 2025.

Baca Juga: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara Dibangun di Karawang, Jawa Barat

"Kami sangat menyambut sumber daya dan pengetahuan dari University of Nottingham untuk membantu Jawa Barat. Bagaimana kita bisa berkolaborasi dan membawa model masyarakat yang fokus pada green economy," ujar Ridwan Kamil dalam acara penandatanganan LoI secara virtual di Swiss Bellhotel, Tangerang, Rabu (15/9/2021).

Dalam LoI kerja sama mencakup pengembangan model usaha stasiun pengisian kendaraan listrik, implementasi kendaraan listrik dan pemanfaatan energi terbarukan. Kemudian, peningkatan kapasitas aparatur negara sebagai bagian upaya Pemda Prov Jabar menurunkan emisi gas rumah kaca.

Ridwan Kamil berharap kerja sama dengan University of Nottingham dapat membantu pengembangan _green economy_ di Jawa Barat. Jabar berkomitmen membuat kebijakan yang bisa mempermudah penelitian di bidang lingkungan hidup.

Baca Juga: Selain Kualitas, Desain Kendaraan Listrik Harus Disesuaikan dengan Kebutuhan Masyarakat

"Jadi kami berharap setelah penandatanganan ini kami ingin melihat kemajuan penelitian," ucap Emil.

Sejalan dengan LoI, Ridwan Kamil bersama Presiden RI Joko Widodo pada hari yang sama meletakkan batu pertama proyek pembangunan pabrik baterai listrik di Kabupaten Karawang. Ini adalah pabrik baterai listrik terbesar di Asia dengan nilai investasi USD1,1 miliar yang dapat mendukung pengembangan kendaraan listrik.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x