Dua Pasar Hasil Revitalisasi di Cirebon Diresmikan Ridwan Kamil

- 4 Maret 2022, 20:57 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lapak pedagang seusai meresmikan dua pasar tradisional sekaligus hasil revitalisasi Program Pasar Rakyat Jabar Juara di Kabupaten Cirebon, Jumat (4/3/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lapak pedagang seusai meresmikan dua pasar tradisional sekaligus hasil revitalisasi Program Pasar Rakyat Jabar Juara di Kabupaten Cirebon, Jumat (4/3/2022). /Humas Jabar/

"Kita akan terus memperbaiki pasar agar ekonomi rakyat jadi nomor satu lagi pasca-pandemi COVID-19," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Harga Emas di Pasar Perdagangan Berjangka Naik Tidak Lama Setelah Aksi Militer Rusia ke Ukraina

Istimewa dari Pasar Pasalaran yaitu sudah memiliki sistem pembayaran nontunai. Pengelola pasar bekerja sama dengan Bank Indonesia dan bank bjb menyediakan pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dengan transaksi menggunakan QR Code ini pembeli bisa lebih cepat, aman dan mudah dalam melakukan pembayaran di pasar yang memiliki 1.400 los pedagang itu.

"Ini menjadi target kedua di mana masyarakat tidak lagi bayar tunai tapi nontunai lewat QRIS yang akan jadi standar baru," kata Kang Emil.

Menurutnya, saat ini masyarakat rata-rata sudah menggunakan telepon pintar dan paham dunia digital. Di sinilah Bank Indonesia maupun bank bjb harus mengambil peran memanfaatkan potensi tersebut dalam transaksi digital. Kang Emil berharap, secara bertahap transaksi digital ini menjadi kebiasaan baru di masyarakat.

Baca Juga: Harga Emas di Pasar Perdagangan Berjangka Naik Tidak Lama Setelah Aksi Militer Rusia ke Ukraina

"Hari ini semua orang pegang _handphone_ dan paham digital, semoga QRIS ini menjadi kebiasaan baru di masyarakat dalam bertransaksi," harapnya.

Selain meresmikan wajah baru Pasar Pasalaran dan Pasar Kue Weru, Kang Emil didampingi Bupati Cirebon, Imron, juga berkesempatan meninjau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok masyarakat khususnya minyak goreng. Diketahui harga minyak goreng di Pasalaran melebihi harga yang ditetapkan Rp14.000. Pihaknya pun akan segera mengkaji agar harganya kembali normal.

"Saya monitor minyak goreng ada tapi harga di atas Rp14.000 harusnya tidak boleh ada kenaikan, kita akan kaji, terpenting ada dulu. Untuk komoditas lainnya masih relatif terkendali," ujar Kang Emil.***

 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah