BERITA KBB – Berbagai pertanyaan seputar puasa di bulan Ramadhan kerap muncul menjelang datangnya bulan suci tersebut. Di antaranya, soal perbedaan istilah shaum, shiyam, puasa, dan juga imsak.
Terkait dengan hal itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pengertian shaum, shiyam, dan imsak secara etimologi atau bahasa.
Menurut Adi Hidayat, shaum dan shiyam memiliki kesamaan makna, yakni menahan. Namun, ada perbedaan di antara keduanya.
Baca Juga: Ceramah Ustadz Adi Hidayat: Pentingya Ilmu Sebelum Melaksanakan Puasa Ramadhan
Baca Juga: Deddy Corbuzier Bahas Isu Plagiarisme yang Dialamatkan pada Young Lex, Ada Konspirasi?
“Kalau Shaum, itu maknanya umum, jadi bisa menahan dari apa pun. Menahan dari makan, minum, menahan dari berbicara, intinya menahan secara general,” katanya dikutip dari kanal Youtube Adi Hidayat Official.
Sementara itu, shiyam memiliki makna yang lebih khusus. Yakni, menahan diri dari segala hal yang dilarang dalam waktu tertentu, yakni di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, istilah puasa yang lebih tepat dan pas untuk puasa Ramadhan adalah shiyam.
Di dalam Alquran, lanjut Ustad Adi Hidayat, kata shaum hanya disebutkan sekali, yakni dalam QS Maryam (19) ayat 26.
“Sementara kata Shiyam, itu disebutkan 9 kali dalam Alquran, dengan pengertian yang khusus atau spesifik,” kata Adi Hidayat.
Lalu bagaimana dengan imsak?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, pengertian imsak secara etimologi berbeda dengan pengertian imsak yang dipahami masyarakat Indonesia secara umum.
Sebenarnya, imsak sama-sama berarti menahan atau merupakan kata lain dari puasa itu sendiri.
“Namun, masyarakat Indonesia punya pengertian berbeda, imsak itu waktu sebelum subuh, di mana sudah tidak boleh makan dan minum. Padahal, imsak itu ya ketika sudah masuk waktu Subuh," ujarnya.***