BERITA KBB - Gus Baha menjelaskan keadaan kamu yang miskin dalam sebuah tausiyahnya.
Gus Baha atau Kyai Bahaudin Nursalim merupakan ahli tafsir dan beliau termasuk orang yang sangat berhati-hati ketika menafsiri suatu makna dari Al Quran maupun hadits.
"Allah mengajari kita apa?" tanya Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha: Orang Bodoh Itu Orang yang Banyak Kebutuhan
"Hal Ataa 'alal Insani khinum minaddari lam Yakun syaiam madzukuro."
"Katakan manusia itu siapa? Manusia adalah makhluk wujud yang dulu tidak ada," jelas Gus Baha.
"Sekarang banyak nggak orang yang sudah kaya sebelum Pak Jokowi jadi presiden? Sebelum Pak SBY jadi presiden? Sebelum Pak Karno jadi presiden. Banyak, kan?" tanya Gus Baha mengajak jamaah menggunakan akalnya.
Baca Juga: Doa Kadang-kadang Saja, Anjuran Gus Baha
"Artinya yang mengkayakan itu presiden atau Allah?" tanya Gus Baha.
"Allah!" jawab jamaah mulai paham arah pembicaraan dari pada Gus Baha.
"Nah sekarang kamu miskin, kamu nggak bisa nyalahkan Pak Jokowi. Sebelum Pak Jokowi presiden, kamu sudah miskin. Artinya yang memiskinkan itu presiden apa takdir?" tanya Gus Baha.
"Takdir!" jawab kompak jamaah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Robby Purba yang Mengidap Tumor Payudara dan Habis Operasi
Lalu Gus Baha menukil sebuah ayat.
"Waanna Rabbukal Muntaha, wa annahu huwa Amaata wa Ahya. Wa annahu kholaqo zaojaini dzakaro wal ungsa."
Gus Baha lalu menjelaskan tentang penafsirannya.
"Jadi kita miskin karena kehendak Allah. Kita kaya semuanya juga karena Allah. Tapi kita terjebak dengan hukum modern. Kalau presidennya ini sejahtera, kalau presidennya ini tidak. Yang mengatakan presiden secara bahasa syariat mungkin ada benarnya. Tapi kita-kita ini kan dilatih ilmu hakekat?"
Jadi sebagai seorang muslim yang baik menurut Gus Baha adalah tidak perlu menyalahkan presidennya siapa, ketika kita ditakdirkan menjadi miskin. Karena hakekatnya setiap apa yang ditakdirkan untuk kita yaitu pemberian dari Allah. Baik itu miskin atau kaya.
Adalah cara Allah memihkan yang terbaik untuk hambaNya. Bisa jadi karena kemiskinan yang kamu alami itu, kamu masuk surga. Itulah tausiyah tentang kemiskinan yang kamu alami menurut Gus Baha.***