Cara Mengendalikan Emosi Secara Islam, Ini Dia Penjelasanya!

- 9 Juni 2022, 12:30 WIB
Cara mengendalikan emosi
Cara mengendalikan emosi /Pixabay/JESHOOTS-com
 
 
BERITA KBB - Emosi merupakan suatu hal yang pasti semua manusia punya. Namun tak sedikit pula manusia yang tak bisa mengendalikan emosinya.
 
Menurut Islam, salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah dengan marah. 
 
Dimana kemarahan dapat merusak segalanya. Dengan emosi ataupun kemarahan yang tak bisa dikendalikan setan akan dengan mudah mengendalikan manusia atau diri kalian.
 
 
Dengan emosi seseorang tak mungkin bisa berpikir jernih, seluruh dirinya penuh dengan amarah seakan tak akan ada habisnya.
 
Kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya pun sangat mudah diucapkan ketika kita sedang diselimuti oleh kabut emosi.
 
Dosa yang dijerumuskan oleh perilaku kita yang tak bisa mengendalikan emosi pun tak mungkin bisa kita hindari dan harus dipertanggung jawabkan.
 
 
Menyadari dampak dari emosi tersebut Islam tentunya selalu menekankan kepada umat manusia untuk senantiasa mengontrol sikap yang tak mungkin hilang didiri manusia ini.
 
Bahkan Rasulullah SAW kerap kali memotivasi agar manusia senantiasa mengendalikan emosinya dan tidak mudah terpancing oleh hawa setan.
 
Seperti salah satu hadist yaitu  “Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani)
 
Oleh karena itu ada beberapa cara agar kita senantiasa mengendalikan emosi kita sesuai dengan ajaran Islam. 
 
Dilansir dari Genota.Id, berikut beberapa cara mengendalikan emosi secara islam. Diantaranya : 
 
- Segera memohon perlindungan Allah SWT 
 
Memohon perlindungan Allah SWT dari godaan setan, dapat dilakukan dengan membaca ta’awudz: 
'A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM'
 
Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
- Diam dan Menjaga Lisan
 
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah SWT. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar. 
 
Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang ini, menjerumuskan Anda ke dasar neraka. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)
 
- Mengambil Posisi Lebih Rendah
 
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi, dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
 
Karena itulah, Rasulullah SAW memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. 
 
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan, “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad)
 
Itulah beberapa cara agar umat muslim senantiasa menjaga keamarahan dan dapat mengendalikan emosi yang ada pada diri kita.***
 
 
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x