Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Miliki Total Kekayaan Rp 7,4 Milliar, Berikut Rinciannya

25 November 2020, 09:28 WIB
Ternyata Ini Kasus yang Menjerat Edhy Prabowo Ditangkap KPK /Twitter @Edhy_Prabowo



BERITA KBB- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  pada Rabu 25 November 2020 dini hari di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Politikus Partai Gerindra itu ditangkap bersama beberapa orang lainnya.

"Benar, kita (KPK) telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," ucap Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam keterangannya.

Prabowo Ditangkap KPK di Bandara Soetta Wakil Ketua KPK lainnya Nurul Ghufron juga membenarkan Menteri Edhy telah ditangkap.

Baca Juga: Profil dan Rekam Jejak Edhy Prabowo, Menteri Kabinet Jokowi yang Ditangkap KPK Sepulang dari AS

Baca Juga: BREAKING NEWS: Menteri KKP Edhy Prabowo Terjaring OTT KPK Dipimpin Novel Baswedan

"Benar," kata Ghufron. Nurul Ghufron menyebut, penangkapan dilakukan dini hari. "Benar, jam 01.23 dini hari di Soetta," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Berikut Profil dan Harta Kekayaan Eddy Prabowo:

Eddy melaporkan jumlah kekayaannya ke KPK pada 31 Maret 2020. Dalam pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Eddy tercatat memiliki total Rp 7.422.286.613.

Dimana Tanah dan Bangunan senilai Rp 4.349.236.180. Tanah dan bangunan termahal milik Eddy berada di Bandung dengan luas tanah 462 meter persegi, dengan harga mencapai Rp 1.358.989.000.

Kemudian alat transportasi dan mesin total harta milik Eddy mencapai Rp 890.000.000. Kendaraan paling mahal yakni Mitsubishi Pajero Sport Tahun 2017 dengan harga Rp 500.000.000.

Eddy memiliki harta bergerak lainnya yakni Rp 1.926.530.000. Surat berharga tidak punya. Kas mencapai Rp 256.520.433.

Baca Juga: Panitia Tetapkan 16 Calon Anggota MWA Unpad yang Mewakili Unsur Masyarakat Periode 2020-2025

Baca Juga: Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!


Edhy Prabowo lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan pada 24 Desember 1972. Edhy Prabowo memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI dengan menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjara Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang, Jawa Tengah, pada tahun 1991. Namun dua tahun berselang, dia keluar dari kesatuannya.

Eddy sempat menjadi Komandan Grup II Kopassus TNI AD. Disana dia mulai menjalin kedekatan dengan Prabowo Subianto. Bahkan Edhy Prabowo diajak bergabung dalam Partai Gerindra oleh Prabowo.

Prabowo Subianto Prabowo pun bersedia membiayai kuliah Edhy di Universitas Moestopo dengan mengambil jurusan Ekonomi Manajemen di tahun 1997. Setelah itu, Edhy Prabowo melanjutkan pendidikan di Swiss German University mengambil bisnis di tahun 2004.

Edhy Prabowo memulai karir politiknya di tahun 2005 ketika aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI.

Karir politiknya di Gerindra dimulai sejak partai itu dibentuk, hingga di 2012 sampai sekarang dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan DPP Partai Gerindra.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Harapkan Pilkada Sehat di Jabar

Baca Juga: Kalahkan Rennes 2-1, Manajer Chelsea Frank Lampard Puji Oliver Giroud, Lampard : Dia Pemain Hebat

Maju sebagai caleg pada Pemilu 2009, Edhy lolos menjadi anggota DPR dan bertugas di Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, dan BUMN.

Di Pemilu 2009 itu, Edhy menjadi caleg dari kampung halamannya yaitu Dapil Sumatera Selatan II. Edhy kembali lolos ke Senayan, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I pada pemilu 2014 setelah memperoleh 75.186 suara.

Lalu sejak 2014-2019, Edhy menjadi Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Edhy Prabowo diketahui sempat mendirikan perusahaan jasa keamanan yaitu PT Garuda Security Nusantara serta menjabat sebagai Presiden Direktur.

Dia juga menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan tersebut diketahui adalah milik Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Edhy Prabowo juga aktif diorganisasi pencak silat seperti Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI).

Baca Juga: LINK Live Streaming FTV Pagi ‘Kutuklah Aku dengan Cintamu Pliss!’ Dibintangi Glenca Chysara

Baca Juga: Harga Emas Dunia Terus Turun, Apakah Tepat Untuk Berinvestasi?

Totalitasnya di olahraga tersebut karena sebelum masuk AKABRI, Edhy pernah menjadi atlet Pencak Silat sehingga tidak mengherankan apabila Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto memberikan Edhy tanggung jawab sebagai Ketua Harian IPSI.

Di PB IPSI, Edhy menjadi Ketua Harian organisasi tersebut, dan namanya semakin meroket ketika tampil di media saat anak didiknya meraih 14 medali emas diajang Asian Games 2018, di Jakarta-Palembang.

Capaian Pencak Silat tersebut menjadi sorotan karena mampu mendongkrak perolehan medali kontingen Indonesia yang awalnya ditargetkan memperoleh 16 medali emas dan masuk dalam 10 besar.

Baca Juga: Ini Dia Jungkook BTS dan Semua yang Dicapainya di Usia 24 Tahun, Netizen Heboh!

Baca Juga: BTS Membuat Sejarah Sekali Lagi di Billboard Hot 100 dan Pop Songs Radio Airplay Chart

Namun, karena perolehan 14 emas dari Pencak Silat, maka di ajang tersebut, Indonesia menempati posisi keempat dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Kemudian Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan merupakan hal yang wajar karena melihat kapasitas bapak dua anak tersebut di bidang Laut saat di DPR. Sayang, karirnya terhenti di Kementrian usai KPK menangkapnya seusai pulang dari Amerika Serikat.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler