CEK FAKTA: Vaksin Covid-19 Dilengkapi Chip untuk Melacak Keberadaan Orang usai Divaksin

19 Januari 2021, 18:10 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pixabay/geralt

BERITA KBB- Beredar sebuah kabar yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 memiliki chip, dalam bentuk barcode, yang bisa melacak keberadaan seseorang yang telah divaksin. 

Berita tersebut menyebar melalui unggahan sebuah video berdurasi 2,4 menit di platform media sosial. 

Dalam video itu, tampak cuplikan penjelasan Ketua Tim Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, terkait barcode vaksin Covid-19. 

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Rabu 20 Januari 2021, Al dan Andin Pisah Ranjang, Reyna Jadi Korban

Baca Juga: Tega, Akibat Kalah Bermain Game Online Mobile Legend Mantan Pemain Timnas U-19 Ini Aniaya Pacarnya

Tak hanya satu, video yang lain juga mengklaim bahwa vaksin Covid-19 yang menjadi program Pemerintah Indonesia saat ini, memiliki komponen manajemen sistem yang bisa melacak keberadaan setiap orang yang telah disuntik vaksin. 

Berdasarkan penelusuran Berita KBB melalui laman Antara dan Kominfo, berita terkait pemasangan chip pada vaksin Covid-19 merupakan berita yang keliru. 

Beredar kabar yang menyebut vaksin Covid-19 punya chip, barcode, untuk melacak keberadaan seseoranh usai divaksin.

Pasalnya, informasi ini juga pernah mencuat pada 2 Desember silam, yang juga menyatakan bahwa vaksin Covid-19 punya barcode untuk dipasangkan ke dalam tubuh. 

Baca Juga: Jalani Swab Test Kedua, Begini Kondisi Bupati Bandung Barat Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Baca Juga: Menag Harap Pesantren dan Tokoh Agama Diprioritaskan Program Vaksinasi Covid-19

Informasi itu juga menyertakan tangkapan layar artikel dari salah satu media massa yang berjudul "Vaksin Covid-19 Bakal Dipasang Barcode", kemudian menyebar melalui Facebook. 

"Yang dilhawatirkan selama ini justru semakin nyata, bukan lagi tentang masker, virus, apalagi vaksin melainkan barcode yang akan menempel pada badan kita," bunyi narasi yang menyebar di Facebook, sebagaimana dikutip Antara pada Selasa, 19 Januari 2021. 

Lebih lanjut, terkait berita keliru ini juga dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi. 

Dedy mengatakan bahwa barcode yang dimaksud bukanlah diperuntukkan bagi tubuh manusia, melainkan barcode yang tertera pada produk vaksin Covid-19 untuk melacak pendistribusiannya. 

Baca Juga: Menag Harap Pesantren dan Tokoh Agama Diprioritaskan Program Vaksinasi Covid-19

Dedy menegaskan, bacode tersebut tak bisa menempel pada tubuh manusia. 

Sebelumnya, pihak Bio Farma sebagai salah satu perusahaan penyedia vaksin Covid-19 juga melontarkan hal serupa. 

Menurutnya, pemasangan barcode untuk mencegah peredaran vaksin palsu. 

Kode batang itu berisi nomor identitas vaksin COVID-19, tanggal kadaluarsa, nomor seri, dan sebagainya yang ditempel di botol dan kardus vaksin, hingga pada truk pengangkutan.***

 

Editor: Asep Budiman

Sumber: Kominfo ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler