BERITA KBB- Kisruh Partai Demokrat (PD) telah menyita atensi publik akhir-akhir ini.
Terlebih, pusaran konflik Partai Demokrat ini berujung diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
KLB yang disebut ilegal dan tak sesuai AD/ART ini kemudian memutuskan bahwa, Ketua Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, menggantikan posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Moeldoko yang saat KLB belum hadir, ketika dihubungi via telepon mengatakan dengan mantap menerima putusan tersebut.
Padahal, sebelumnya Moeldoko sempat mengaku tak tahu menahu soal isu upaya kudeta dalam Partai Demokrat yang melibatkan namanya.
Sikap Moeldoko ini lantas menuai kritikan dari berbagai pihak, utamanya dari para simpatisan atau politisi Partai Demokrat.
Baca Juga: 5 Fakta V BTS Jujur dan Blak-blakan Menanggapi ARMY, NO 5 Cool Banget
Salah satunya adalah Taufik Rendusara yang turut menanggapi soal KLB dan pencopotan posisi AHY ini.
Melalui cuitan pada akun Twitternya, @Trendusara, Taufik Rendusara menilai bahwa, sikap mantan panglima TNI itu tidak terhormat.
Bahkan, Taufik membandingkannya dengan pendiri Partai Islam Damai Aman (Idaman), yakni pedangdut, Haji Rhoma Irama.
Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV Hari Ini, Sabtu 6 Maret 2021: Akan Tayang Serial India Naagin 2 hingga Nazar
Menurutnya, sikap Moeldoko tidak terpuji, dan masih lebih baik Rhoma Irama yang memiliki partainya sendiri untuk terjun ke dunia politik.
"Masih terhormat raja dangdut haji Rhoma Irama bikin partai sendiri daripada jendral karatan Moeldoko ngerebut partai ilegal pula, iya gak sih," tulisnya, seperti dikutip Beritakbb.pikiran-rakyat.com
Untuk diketahui, Kongres Luar Biasa (KLB) telah diselenggarakan di Deli Serang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021.
Kongres yang digagas oleh para mantan kader Partai Demokrat ini memutuskan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Tak hanya itu, KLB ini juga menunjuk Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina partai berlambang mercy itu.
Hingga kini, isu panas soal pencopotan posisi AHY ini masih bergulir, bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan hari berkabung usai KLB tersebut.***