Bom Bunuh Diri Meledak di Gereja Katedral Makasar, Menag Minta Kepolisian Tingkatkan Keamanan di Tempat Ibadah

28 Maret 2021, 14:08 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengutuk tindakan ledakan bom di Gereja Katedral Makassar /Pikiran Rakyat

BERITA KBB - Jemaat Gereja Katedral Makasar dan masyarakat di sekitarnya, siang ini, Minggu, 28 Maret 2021 dikejutkan dengan ledakan bom bunuh diri.

Dilansir dari Antara, ledakan terjadi sekitar pukul 10. 30 WITA. Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh.

Aparat kepolisian pun langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Baca Juga: Serial Animasi Islami Malaysia 'Omar & Hana' Gandeng Ustaz Yusuf Mansur untuk Kolaborasi

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melalui rilis pers resminya mengutuk keras aksi pengeboman yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan itu.

Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas aksi tersebut adalah tindakan keji yang menodai ketenangan hidup masyarakat.

“Apapun Motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas melalui rilis resmi Kemenag dikutip dari Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dengan artikel berjudul Bom Meledak di Gereja Katedral Makasar, Menag Yaqut Cholil Qoumas: Apapun Motifnya Aksi Ini Tak Dibenarkan

Akibat ledakan tersebut, sejumlah jemaat Gereja dilaporkan mengalami luka luka dan tengah menjalani perawatan medis.

Hingga saat ini, jumlah dan identitas korban ataupun pelaku masih dalam pendataan polisi.

Menanggapi kejadian tersebut, Menag Yaqut berharap kepolisian dan pihak berwenang segera mengusut tuntas kejadian ini dan mengungkap latar belakang aksi tersebut.

Tak hanya itu, Menag Yaqut juga berharap agar kepolisian segera mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dibalik aksi keji tersebut.

Menurut Menag Yaqut, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal.

Sebab, seringkali para pelaku digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja secara senyap.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Yaqut juga meminta kepolisian meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Menag Yaqut kemudian menghimbau agar para tokoh agama untuk lebih meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Menag menegaskan bahwa agama apapun mengajarkan umatnya untuk menghindari kekerasan.

Hal ini dikarenakan kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan merugikan banyak pihak.

Menag Yaqut, mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalan seperti dialog, diskusi dan lainnya.***(Putri Amalia Zubaedah/Pikiran-Rakyat.Cirebon)

Editor: Asep Budiman

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler