BERITA KBB - Penyerangan yang dilakukan seorang wanita terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu, 31 April mengejutkan banyak publik.
Pasalnya, pelaku dengan berani masuk ke area Markas Besar Polri dan menodongkan pistol pada polisi yang berada di pos jaga.
Beruntung, petugas dengan sigap bertindak dan berhasil melumpuhkan pelaku hingga ia tewas di tempat.
Dilansir dari Antara, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui yang bersangkutan beralamat tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua, Wetan, Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur dengan inisial ZA.
Setelah melakukan penyelidikan dan penggeledahan, pihak kepolisian kemudian menemukan surat wasiat dari pelaku.
Dalam surat tersebut, ZA meminta maaf dan memberikan pesan kepada orang tua dan saudaranya terkait misi yang akan ia tempuh, yang ia sebut sebagai "jihad".
Sebelumnya, ZA meminta maaf pada ibunya karena belum bisa membalas jasa keluarganya. Lalu ia juga mengingatkan keluarganya agar senantiasa menjaga ibadah kepada Allah.
"Maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mamah, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat," kata ZA dalam surat tersebut pada Kamis, 1 April 2021 dikutip dari pikiran-rakyat.depok dengan judul artikel
Kemudian, ZA juga mengungkapkan bahwa jalan "jihad" yang ia tempuh merupakan bentuk kasih sayang Allah dan berharapn jalan tersebut bisa memberi syafaat pada orang tuanya kelak.
"Zakiah sayang banget sama mamah, tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya. Makannya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mamah dan keluarga di akhirat," tulisnya.
Lebih lanjut, ZA berpesan pada keluarganya agar tidak lagi berhubungan dengan perbankan lantaran riba dan tidak diberkahi Allah.
Dia juga meminta ibunya untuk berhenti menjadi Dawis agar tidak terlibat membantu kepentingan pemerintah yang ia sebut sebagai Thagut.
Baca Juga: Sabet Dua Penghargaan PRIA 2021, Kehumasan Diskominfo Diminta Terus Berprestasi
Lalu, ZA juga menjelaskan soal tingkatan amalan yang ia gambar pula di sebelah kiri tulisan dan gambar tersebut tertulis kata "tauhid, shahid, jihad".
Pada bagian kanannya, ZA menyampaikan harapan agar bisa memberikan syafaat pada orang tuanya karena tindakan yang ia lakukan tersebut.
"Insya Allah dengan karunia Allah, amalan jihad Zakiah akan akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah amalan tertinggi dalam Islam," ujar ZA.
Baca Juga: BTS Jadi No 1 Bintang Acara TV Non Drama Paling Buzzworthy, 4 Member Juga Masuk 10 Besar
Selain itu, ia juga berpesan agar keluarganya tak terlibat dalam pemilu karena menurutnya sistem Demokrasi, Pancasila, UUD dan Pemilu berasal dari ajaran kafir dan musyrik.
Menutup surat tersebut, ZA kembali meminta maaf pada keluarganya dan menyampaikan harapannya agar kelak dikumpulkan bersama keluarganya di surga.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pelaku merupakan 'lone wolf' dan diduga berafiliasi dengan ISIS.***(Wulandari Noor/Pikiran Rakyat Depok)