Anggota DPR 'Gatal' Indonesia Belum Protes Soal Kisruh di Prancis, Minta Segera Lakukan Ini

27 Oktober 2020, 19:06 WIB
Para pengunjuk rasa berbaris di belakang spanduk bertuliskan "Berhenti untuk 'Islamofobia", ketika orang-orang dan anggota asosiasi anti-rasisme berkumpul untuk memprotes Islamofobia di Gare du Nord di Paris, Prancis, pada 10 November 2019. /EPA-EFE

BERITA KBB - Di saat negara-negara Arab menunjukkan reaksi keras terhadap apa yang terjadi di Prancis akhir-akhir ini, Indonesia masih adem ayem.

Terkait kondisi panas di Prancis, Pemerintah Indonesia dalam hal ini yaitu Kementerian Luar Negeri diminta melayangkan protes.

Protes tersebut harus dilayangkan Indonesia terkait pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap muslim.

Baca Juga: Upah Minimum 2021 tak Naik, Ini Daftar UMK di Jawa Barat

Permintaan untuk melakukan protes ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Iqbal.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk musim terbesar di dunia harus bersikap tegas dengan apa yang terjadi di Prancis.

"Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam dan menjaga toleransi beragama serta perdamaian dunia, kami meminta Kemenlu RI untuk mengajukan protes keras terhadap pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron," tegasnya dalam keterangan, Selasa 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Alhamdulillah, Jumlah Zona Merah Covid-19 di Indonesia Menyusut Drastis!

Apalagi, tambah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, Indonesia juga merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mestinya juga mengimbau negara-negara agar menjaga perdamaian dunia.

Bukan hanya itu, Anggota Komisi DPR Bidang Pertahanan ini juga mengusulkan agar pemerintah Indonesia mempertimbangkan kembali berbagai bentuk kerjasama dengan Prancis, hingga Presiden Macron menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam terkait pernyataannya dan menghentikan penghinaan simbol Islam seperti pembuatan karikatur Nabi Muhammad.

"Termasuk rencana pembelian jet tempur rafale," tukasnya dilaporkan RRI.

Perlu diketahui, pasca insiden terbunuhnya seorang guru Prancis yang mempertunjukan kartun Nabi Muhammad, Macron menuding muslim sebagai separatisme, serta menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler