Network
BERITA KBB – Ongkos naik haji (ONH) tahun 2021 ini berpotensi naik atau mengalami penyesuaian. Hal ini disebabkan pembatasan kuota jemaah akibat pandemic.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, jika otoritas Arab Saudi memberlakukan pembatasan kuota bagi jamaah asal Indonesia, tentu saja pembiayaan akan mengalami penyesuaian.
"Semakin kecil kuota, maka biaya per orang semakin besar," ujar Yaqut dikutip dari Antara, Senin 15 Maret 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, Selasa 16 Maret 2021: Kondisi Keuangan Merusak Mood Anda
Baca Juga: 25 Peserta Ikuti Kursus Pelatihan C PSSI Diploma Yang Diselenggarakan Askot PSSI Kota Bandung
Meski demikina, saat ini belum ada keputusan apa pun dari pemerintah Arab Saudi mengenai penyelenggaraan ibadah haji.
Potensi kenaikan biaya haji bisa terjadi ketika otoritas Arab Saudi telah memberikan kepastian soal dibukanya penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 Masehi.
Selain pembatasan kuota, hal lain yang mempengaruhi pembiayaan haji sehingga mempengaruhi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yakni protokol kesehatan pada aspek transportasi, pajak, dan kurs rupiah.
Baca Juga: Selesaikan Wajib Militer, Yoon Ji Sung Dipastikan Comeback Bulan April
Baca Juga: Kisruh Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode, Mardani Ingatkan Janji Jokowi di Tahun 2019
"Salah satu variabel penentu perhitungan tersebut adalah penetapan protokol kesehatan pada aspek transportasi," kata dia.
Menag berharap ke depan ada kesepahaman antara ketentuan protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan penerapannya dalam kegiatan transportasi menurut Kementerian Perhubungan terutama menyangkut pembatasan fisik serta persyaratan tes usap (swab test).
"Adanya sinkronisasi akan memudahkan kami dalam mengimplementasikan skenario sekaligus menghitung biaya supaya lebih tepat," kata dia.
