Network
BERITA KBB - Untuk menekan angka penularan Covid-19 saat hari raya Idul Fitri, pemerintah menerapkan larangan mudik lebaran yang berlaku mulai 6-17 Mei 2021.
Penyekatan pun dilakukan di titik poin yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, guna menghalau pemudik yang nekat melakukan perjalanan tanpa adanya izin.
Namun ditengah gencarnya usaha pemerintah menerapkan larangan mudik, belum lama ini beredar video amatir yang menayangkan kedatangan WNA asal China ke Indonesia.
Baca Juga: 100 Pohon Ditanam Pasca Longsor di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat
Mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 4 Mei 2021. Dalam video tampak seseorang tengah menghitung WNA China yang disebut-sebut berjumlah 20 orang.
Kedatangan puluhan WNA asing itupun telah dikonfirmasi langsung oleh Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pihaknya mengatakan jika seluruh WNA China tersebut telah melakukan pemeriksaan dan sesuai protokol kesehatan sebelum pemeriksaan keimigrasian.
Baca Juga: Hitungan Jam! Petugas Putar Balik 610 Kendaran di Kota Bandung
Meski demikian, kedatangan WNA asal China tersebut tetap menjadi polemik di kalangan masyarakat, pasalnya pemerintah telah resmi mengeluarkan surat edaran yang berisikan larangan mudik lebaran 2021.
Menanggapi video yang viral itu, Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar menyampaikan pandangannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
Menurut Gus Umar kondisi tersebut mengerikan, pasalnya masyarakat dilarang mudik, tapi WNA China justru diizinkan masuk.
“Mengerikan memang. Mudik dilarang WNA dibolehkan datang,” kata Gus Umar di akun Twitter @UmarAlChelsea_ pada Jumat, 7 Mei 2021 dikutip melalui Pikiran Rakyat Depok.
Lebih jauh, Gus Umar menyebut jika peraturan larangan mudik adalah hal paling 'gokil' di dunia.
“Peraturan paling gokil sedunia. Parah,” tutur Gus Umar mengakhiri cuitannya.***
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat Depok dengan judul Puluhan WNA China Masuk RI Ditengah Mudik Dilarang: Gus Umar Peraturan Paling Gokil Sedunia, Parah
