Yenny Wahid Buka Suara Soal Video Viral Santri Tutup Telinga karena Musik: Bukan Indikator Radikal

- 16 September 2021, 06:59 WIB
Tangkapan layar unggahan instagram video viral penghafal al Qur'an tutup telinga
Tangkapan layar unggahan instagram video viral penghafal al Qur'an tutup telinga /

BERITA KBB - Yenny Wahid ikut buka suara soal video viral santri tutup telinga saat mendengar musik.
 
Sebelumnya, video santri tutup telinga karena musik itu diunggah oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melalui akun Instagram miliknya @diaz.hendropriyono pada Senin, 13 September 2021. 
 
Berdasarkan keterangan dalam video, para santri tersebut tengah antri untuk mendapatkan vaksin. 
 
 
 
Namun karena di ruangan tempat mereka menunggu diputar musik, para santri tersebut memutuskan untuk menutup telinga.
 
"Masyaallah, santri kami sedang antre vaksin. Di tempat kami ada musik. Santri-santri kami sedang menutup kupingnya agar santri-santri itu tidak mendengar musik itu. Barakallah fiikum," bunyi narasi dalam video yang diunggah Diaz Hendropriyono.
 
Melengkapi unggahan videonya, Diaz menyertakan keterangan berisi rasa kasihan pada santri yang menurutnya mendapat pendidikan salah tersebut.
 
 
 
"Sementara itu.. Kasihan dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There's nothing wrong to have a bit of fun!" tulis Diaz dikutip Berita KBB dari Instagram @diaz.hendropriyono.
 
Menanggapi unggahan Diaz Hendropriyono soal video yang tengah ramai menjadi perbincangan, Yenny Wahid membuat sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya.
 
Putri dari almarhum Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gusdur itu memberi dua catatan soal video tersebut.
 
 
 
“Santri Ma'had tahfidz Quran menutup kuping ketika melakukan vaksinasi. Banyak yang mengkritik mereka, bahkan mengatakan mereka radikal. Ada 2 catatan saya," tulis Yenny Wahid dikutip dari Instagram @yennywahid.
 
Catatan pertama, Yenny Wahid mengaku senang karena para guru dari santri-santri tersebut mengatur anak didik mereka agar ikut menjalankan vaksinasi.
 
"Satu, Saya senang para gurunya mengatur agar mereka divaksinasi," tutur Yenny Wahid.
 
 
 
Selanjutnya pada poin kedua, Yenny Wahid menyampaikan jika menghafal Qur'an bukanlah perkara mudah dan membutuhkan suasana tenang. 
 
Oleh karenanya Yenny Wahid menilai, wajar jika para guru dari santri-santri dalam video yang tengah viral itu, mengarahkan anak didiknya untuk tidak mendengar musik agar bisa fokus dengan hafalan mereka.
 
Lebih jauh politisi berusia itu menyampaikan jika hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai indikator bahwa mereka radikal.
 
 
 
"Dua, Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal,” ujarnya.
 
Dengan beredarnya video tersebut, Yenny Wahid lantas mengajak masyarakat agar saling memahami satu sama lain.
 
“Mari kita belajar untuk lebih saling mengerti satu sama lain, dan itu bisa dimulai dengan memahami dan menerima bahwa nilai yang kita anut tidak perlu sama untuk bisa tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia," tuturnya.
 
Di akhir unggahannya, ia turut menyertakan sumber video dengan menandai akun Instagram Diaz Hendropriyono.
 
"Video source : @diaz.hendropriyono,” tutup Yenny Wahid.***
 
 
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah