Network
BERITA KBB - Terdakwa Arif Rachman mengku kakinya bergetar hebat ketika menyaksikan rekaman CCTV Duren Tiga yang menangkap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2021.
Saat itu, Arif menyadari bahwa keterangan Sambo berbanding terbalik dengan rekaman CCTV.
Ferdy Sambo mengklaim tiba di Duren Tiga setelah Yosua tewas akibat baku tembak dengan Richard Eliezer alias Bharada E.
Hal ini diungkapkan Arif Rachman saat diperiksa sebagai terdakwa obstruction of justice pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 13 Januari 2023.
“Kondisinya itu setelah menonton, benar yang kemarin dibilang Chuck. Saya sebenarnya gak bisa ngomong, Yang Mulia. Dengkul saya ini mau berdiri dari kursi di depan rumahnya Ridwan tidak bisa. Jadi (saat) keluar menelepon, awal mulanya itu nelepon gak bisa berdiri karena gemetar. Jadi sambil jongkok nelepon Pak Hendra. Pak Hendra sampai bilang, ‘sudah tenang - tenang, jangan panik,“ ujar Arif Rachman Arifin.
Hakim Ketua, Akhmad Suhel pun menanyakan mengapa Arif sampai begitu takut setelah menonton rekaman CCTV pos pengamanan Kompleks Polri Duren Tiga tersebut. Arif menjelaskan, ia takut karena ada sesuatu yang tidak sesuai.
Baca Juga: Lirik Lagu 'VIBE' Milik Taeyang BIGBANG feat Jimin BTS Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
“Seharusnya, ‘wah gak beres ini!’ bukan Saudara jadi gemeteran kan? Masalahnya bukan Saudara kan pelakunya,” ujar Hakim.
“Hal yang kita yakini menurut kita benar ceritanya, terus terjadi hal berbeda, itu kan mengagetkan dan membuat panik. Sementara dari awal, kita sudah ikut autopsi dan kita lihat sendiri kok sepertinya tidak begini ya, kita lihat keterangannya,” tutur Arif.***
