Ke-3 isu tersebut, menurutnya antara lain harga avtur, harga pesawat yang disepakati, dan harga sewa pesawat yang sama seperti di tahun 2019 lalu.
Irfan menjelaskan, harga avtur yang dipatok Garuda adalah 93 sen. Harga itu berbeda jauh dari harga avtur saat ini yang berkisar 97 sen. Alasannya, ada kemungkinan penurunan harga dari sisi avtur.
Kemudian terkait harga pesawat, ia menyebut harga pesawat untuk pemberangkatan jemaah haji menggunakan asumsi kurs Rp15.150 per dollar Amerika Serikat.
“Kami memang hanya akan mengambil 2,5 persen margin, risiko ada di kami. Tapi kami akan coba manage secara maksimal mengenai avtur, harga sewa pesawat, maupun exchange rate. Bila diminta turun lagi, sudah Rp212.900, angka mana lagi, Pak?” pungkas Irfan.
Diberitakan sebelumnya, dalam perumusan BPIH, Kemenag dan DPR RI mengupayakan sejumlah efisiensi pada keberangkatan haji tahun ini. Nilai kurs Dollar dan Riyal disepakati ada penurunan, dan layanan katering jemaah kini disetujui dikurangi jadi 2 kali saja.
Selain itu, dalam rapat panitia kerja, besaran living cost atau biaya tinggal selama menjalankan ibadah haji disepakati di angka 750 riyal atau sekitar Rp3,03 juta.***