Data tentang jumlah korban saat ini terhitung sekiranya terdapat 23 orang mengalami luka-luka akibat tragedi ledakan yang terjadi pada Minggu, 19 Februari 2023, 1 orang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan 4 orang dikabarkan meninggal dunia.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya kordinasi atas kejadian tersebut.
“Kami lakukan pencarian korban, kordinasi untuk pembuatan posko dan asesmen, mendatangi korban dan mendata jumlah warga terdampak. Kami juga bagikan bahan pokok dan terpal. Rumah banyak yang atapnya runtuh dan ini diberi terpal, minimal bisa bantu dari hujan,” ucap Ivong, Kepala BPBD Kabupaten Blitar.
Ivong mengatakan saat ini terdapat 26 rumah warga yang rusak, sehingga diperlukannya sebuah terpal yang sudah diberikan sesuai dengan data jumlah warga terdampak, untuk keperluan seperti melindungi ternak para warga.
“Kami juga antisipasi terpal untuk ternak warga. Dari laporan ada yang ternaknya mati, kambing satu, untuk sapi tidak ada laporan,” ujar Ivong.
Beberapa warga juga turut memberikan keterangan terhadap apa yang telah mereka alami atas tragedi ledakan. Supin (67), bercerita bahwa dirinya belum mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki rumahnya kembali. Karena saat ini kondisi rumah dengan banyaknya genteng yang runtuh, tandon air yang rusak, akan membuat dirinya kesulitan.
Saat ini, Supin bersama suaminya masih memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah dengan kondisi yang hancur. Ia juga sempat berpikir untuk pindah sementara waktu ke rumah dimana anak-anaknya berada, namun dengan alasan jarak yang cukup jauh, Supin memilih untuk tidak pindah.
Harapannya, segera mendapatkan bantuan untuk dapat melakukan perbaikan rumahnya kembali dan bisa secepatnya melakukan aktivitas seperti biasa.***