Sosok Sutomo dan Wahidin Sudirohusodo, Tokoh Budi Utomo yang Latar Belakangi Hari Kebangkitan Nasional

- 19 Mei 2023, 18:14 WIB
Sejarah dan tujuan dibentuknya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, organisasi pergerakan Indonesia
Sejarah dan tujuan dibentuknya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, organisasi pergerakan Indonesia /Gramedia

 

Berita KBB - Hari Kebangkitan Nasional 2023 akan diperingati pada Sabtu 20 Mei 2023 esok hari. Peringatan bangkitnya kesadaran nasional ini mengambil tanggalnya dari tanggal didirikannya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 silam.

 

Dikutip dari berbagai sumber, Budi Utomo yang menjadi latar belakang Hari Kebangkitan Nasional ini didirikan oleh dr. Sutomo bersama beberapa mahasiswa sekolah kedokteran STOVIA, atas gagasan dari dr. Wahidin Sudirohusodo.

 

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2023 ini, mari kita kenali sosok dr. Sutomo dan dr. Wahidin Sudirohusodo, dua tokoh di balik organisasi Budi Utomo yang juga salah dua Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Juga: Sabtu 20 Mei 2023 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Simak Sejarah Masa Pergerakan Indonesia Berikut

Profil dr Sutomo

dr. Sutomo lahir pada 30 Juli 1888 di Nganjuk dengan nama Soebroto. Dirinya mengganti namanya menjadi Sutomo saat mulai mengenyam bangku sekolah menengah.

 

Tahun 1903, Sutomo menempuh pendidikan kedokteran di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia, yang sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 

Di STOVIA inilah Sutomo bersama beberapa orang temannya mendirikan organisasi kepemudaan Budi Utomo yang bergerak di bidang pergerakan, atas gagasan dari dr. Wahidin Sudirohusodo.

Baca Juga: Daftar Rating Acara TV Kamis 18 Mei 2023, Begini Nasib Sinetron RCTI Setelah Sea Games 2023 Pamit Undur Diri

Tahun 1911, Sutomo lulus dari STOVIA dan bekerja sebagai dokter pemerintah di wilayah Jawa dan Sumatra. Lalu pada 1919, dirinya memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studinya di Universitas Amsterdam Belanda jurusan spesialis kedokteran.

 

Di Belanda, Sutomo juga aktif berorganisasi dengan bergabung di Indische Vereeniging, di mana ia ditunjuk sebagai ketua perkumpulan itu pada ‪1921-1922‬. Ia menyelesaikan studinya pada 1923 dan kembali ke Indonesia.

 

Sepulangnya ke Indonesia, Sutomo menjadi pengajar di Nederlandsch Artsen School dan mendirikan Kelompok Studi Indonesia di Surabaya pada 1924.

 

Sutomo memiliki istri seorang perawat berkebangsaan Belanda. Beliau wafat pada 30 Mei 1938 di Surabaya dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1961.

Baca Juga: Daftar Rating Acara TV Rabu 17 Mei 2023, Takdir Cinta yang Kupilih Sukses Libas Cinta Setelah Cinta

Profil Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo lahir pada 7 Januari 1852 di Sleman, dan mengenyam bangku pendidikan di Sekolah Dokter Djawa pada 1869 dan lulus hanya dalam waktu 22 bulan.

 

Sebagai dokter, Wahidin sangat dekat dengan rakyat, di mana beliau banyak mendengar mengenai keterbelakangan rakyat akibat penjajahan Belanda. Dirinya menggagas adanya bantuan dana untuk membantu pemuda cerdas yang tidak mampu melanjutkan pendidikan.

 

Berangkat dari hal itu, di depan pelajar STOVIA, Wahidin menggagas didirikannya organisasi yang bergerak di bidang pemajuan pendidikan bangsa Indonesia. Organisasi ini pun berdiri dengan nama Budi Utomo.

 

dr Wahidin Sudirohusodo meninggal dunia pada tanggal 26 Mei 1917. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1973.

 

Demikianlah profil singkat sosok Sutomo dan Wahidin Sudirohusodo, tokoh pergerakan nasional  Indonesia yang berada di balik didirikannya Budi Utomo, yang menjadi latar belakang diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei.***

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah