Tingkat Kekerasan di Indonesia dan Peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional

- 2 Oktober 2023, 16:46 WIB
Tingkat Kekerasan di Indonesia dan Peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional
Tingkat Kekerasan di Indonesia dan Peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional /

 

Filosofi nir-kekerasan atau ahimsa merupakan ajaran penting agama Hindu, Jainisme, dan Budha yang diserap Gandhi semasa kecilnya. Gandhi menggunakan ahimsa sebagai  landasan perjuangannya di India. Dia meminta seluruh masyarakat India untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan non-kekerasan, seperti melarang tindakan menyakiti, melukai atau membunuh, bahkan terhadap musuh perang. Secara definisi, prinsip non-kekerasan adalah penolakan terhadap segala bentuk kekerasan fisik untuk mencapai perubahan sosial. Penggunaan kekerasan fisik untuk tujuan politik juga merupakan pelecehan.

 

Mahatma Gandhi menggunakan prinsip non-kekerasan untuk memperjuangkan kemerdekaan India. Gandhi kemudian menjadi sosok inspiratif bagi gerakan non-kekerasan bagi masyarakat sipil dan aktivis sosial di seluruh dunia. Filsafat non-kekerasan Gandhi telah menginspirasi banyak tokoh dunia, termasuk Martin Luther King Jr., Dalai Lama, Mikhail Gorbachev, Nelson Mandela, Bunda Teresa dan Lech Walesa. Nelson Mandela bahkan mengatakan bahwa gagasan non-kekerasan Gandhi memainkan peran penting dalam transformasi Afrika Selatan.

 Baca Juga: Sinopsis Daftar Pemain Kang Jamu Cantiknya Gak Ada Obeng Minggu 1 Oktober 2023

Peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, seperti kampanye sosial, diskusi publik, seminar, workshop, pameran seni, konser musik, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga perdamaian dan harmoni di tengah keragaman bangsa, serta untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan sekitar.

 

Peringatan Hari Tanpa Kekerasan Internasional juga menjadi momentum untuk mengevaluasi dan merefleksikan diri tentang bagaimana kita bersikap dan berperilaku terhadap sesama manusia. Apakah kita sudah menghormati hak-hak orang lain? Apakah kita sudah berkontribusi positif bagi lingkungan? Apakah kita sudah menunjukkan sikap toleran dan empati terhadap orang yang berbeda dari kita? Apakah kita sudah menjadi agen perubahan yang membawa damai dan kebaikan bagi dunia?

 

Hari Tanpa Kekerasan Internasional mengajak kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai tanpa kekerasan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menciptakan Indonesia yang lebih damai, adil, dan sejahtera.***

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah