· Memadamkan karhutla dengan menggunakan teknologi seperti helikopter pemadam, pesawat penyemaian awan, dan satelit pemantau. Selain itu, juga perlu melibatkan partisipasi masyarakat dan relawan dalam kegiatan pemadaman dan pemulihan.
· Mengurangi dampak kabut asap dengan menyediakan fasilitas kesehatan, masker, dan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat. Selain itu, juga perlu melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial akibat kabut asap.
· Meningkatkan kerja sama regional dan internasional dalam menangani masalah kabut asap lintas batas. Hal ini dapat dilakukan dengan menandatangani dan mengimplementasikan perjanjian-perjanjian seperti ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution, membangun mekanisme koordinasi dan komunikasi yang efektif, serta meningkatkan kapasitas dan pertukaran informasi antarnegara.
Kabut asap yang melanda Singapura merupakan dampak dari karhutla di Sumatera yang disebabkan oleh faktor manusia dan alam. Kabut asap ini berdampak negatif bagi kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan hubungan antarnegara. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya pencegahan, pemadaman, pengurangan dampak, dan kerja sama regional dan internasional.***