Viral 13 Prajurit TNI Aniaya Anggota KKB Papua Definus Kogoya, Pangdam XVII Cenderawasih Angkat Bicara

- 26 Maret 2024, 14:25 WIB
Pangdam Cenderawasih : Tidak Ada Kompensasi Dalam Pembebasan Pilot Philips
Pangdam Cenderawasih : Tidak Ada Kompensasi Dalam Pembebasan Pilot Philips /

Berita KBB - 13 prajurit TNI dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Brajawijaya ditahan Pomdam III/Siliwangi. Penahanan ini terkait dugaan penganiayaan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Definus Kogoya, yang videonya sempat viral di media sosial.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Kristomei Sianturi mengatakan, Pomdam Brawijaya akan mendalami motif penganiayaan terhadap anggota KKB Papua Definus Kogoya yang dilakukan 13 prajurit tersebut.

"Nantinya akan kita cek lebih lanjut apakah ini atas inisiatif pribadi atau memang ada perintah dari atasannya untuk melakukan itu," ujar Kristomei Sianturi, dikutip Berita KBB dari PMJ News pada Selasa 26 Maret 2024.

Kristomei menambahkan, setelah motifnya terkuak, maka akan terungkap penyebab sebenarnya perbuatan melanggar hukum yang dilakukan 13 prajurit TNI tersebut.

"Nanti kita lihat bagaimana keterkaitan atau hubungan sebab akibatnya, kenapa dia sampai melakukan itu. Dan itu nanti akan menentukan jenis hukuman apa yang akan diberikan kepada prajurit tersebut," terangnya.

Baca Juga: Aksi Heroik TNI-Polri Baku Tembak Lawan KKB yang Bakar Puskesmas di Papua Tengah, Tiga Orang Tewas Di-Dor

Sedangkan Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, para komandan tidak mengetahui tentang perekaman video penganiaayaan anggota KKB Definus Kogoya yang dilakukan para 13 prajurit TNI.

"Mereka iseng saja merekam sendiri, sehingga kemarin tidak tahu bagaimana muncul jadi viral. Tetapi tidak ada laporan seperti itu (perintah dari komandan, red)," ungkap Izak.

Bahkan, Izak mengatakan, peristiwa itu baru diketahui setelah terjadinya penyiksaan pada 3 Februari 2024. Ia sendiri akan menindak para tentara tersebut karena mereka menyabot upaya menjaga perdamaian di Papua.

Halaman:

Editor: Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x