Network
BERITA KBB - Satu pekan sejak para anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, beredar informasi bahwa sebetulnya banyak anggota DPR yang belum membaca versi lengkap RUU tersebut.
Ada juga kabar yang menyebutkan bahwa DPR sebetulnya belum menuntaskan penyusunan draf RUU Cipta Kerja.
Spekulasi pun bermunculan. Berita KBB mencatat, setidaknya di kalangan wartawan beredar empat versi draf RUU dalam bentuk file digital (pdf). Keempatnya antara lain dokumen yang disahkan pada paripurna DPR, pekan lalu sebanyak 905 halaman, versi 1.052 dan 1.028 halaman.
Baca Juga: Awas! Jumlah Kasus COVID-19 di Bandung Cenderung Naik Dua Pekan Terakhir
Baca Juga: Berbeda dengan Jakarta, di Bandung Salon Masih Dilarang Beroperasi
Versi yang terbaru adalah dokumen sebanyak 1.035 halaman. Dokumen yang terakhir tersebut beredar di kalangan wartawan pada Senin, 12 Oktober 2020 dengan nama file "RUU Cipta Kerja-Kirim ke Presiden".
Proses pengesahan yang terkesan buru-buru dan tidak transparan itu direspon berbagai elemen masyarakat terutama buruh dan mahasiswa dengan demonstrasi di berbagai kota.
Dalam tuntutannya, mereka meminta Presiden Joko Widodo sebagai pihak yang mengusulkan RUU ini membatalkan Omnibus Law. Alasannya, mereka khawatir dengan aturan yang baru, kaum buruh akan semakin menderita.
Baca Juga: Ini Dia Pedoman Untuk Beribadah Selama Masa PSBB Transisi di Jakarta
Baca Juga: Pemain Ipswich Town ini Bangga Bisa Bermain Penuh dengan Timnas U-19 melawan Makedonia Utara
Ingin baca draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang diklaim sebagai versi final? Berikut link download file pdf-nya: PDF Omnibus Law RUU Cipta Kerja Final
