Gawat! Ekonomi Indonesia Disebut Tak Lebih Baik dari Kondisi 1998, Rizal Ramli Beri Saran

- 21 Oktober 2020, 15:09 WIB
Rizal Ramli singgung Ma'ruf Amin saat komentari setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Rizal Ramli singgung Ma'ruf Amin saat komentari setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. /Tangkap Layar Youtube/Indonesia Lawyers Club

"Jadi kita tidak profit dan malah negatif. Karena tidak ada menteri di kabinet Jokowi yang punya pengalaman, yang ada tuh skandal-skandal. Ditambah bunga hutang kita yang besar," jelasnya.

Rizal menilai, semestinya di saat-saat pandemi, pemerintah memprioritaskan tiga hal. Pertama, penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan. Ia menyebut penanganan ini setidaknya membutuhkan anggaran Rp300 triliun.

Baca Juga: Hujan Memang Enak Makan dan Minum yang Hangat, Ini Dia Makanan dan Minuman yang Cocok Disajikan Untu

"Jadi hajar habis-habisan. Agar ekonomi kita bisa pulih," ujarnya.

Selanjutnya, fokus kedua adalah pemberian bantuan kepada masyarakat yang berada di kelas ekonomi bawah. Setidaknya, menurut dia, pemerintah membutuhkan anggaran Rp300 triliun untuk menghidupi rakyat selama enam bulan ke depan.

Ketiga, pemerintah harus serius meningkatkan produksi pangan. Rizal mengatakan program ini membutuhkan anggaran Rp200 triliun atau lebih kecil dari fokus lainnya.

"Jadi ini bisa efektif," ucapnya.

Baca Juga: Arema FC Mengejutkan, Rekrut Pemain Brasil di Tengah Ketidakpastian Liga

Untuk itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menyatakan, pandemi Covid-19 bukan menjadi faktor penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adanya kondisi negatif ekonomi negara lebih disebabkan karena tata kelola yang kurang tepat dari tim ekonomi pemerintah.

"Karena infrastruktur itu tidak langsung terkait dengan kegiatan rakyat, misalnya di Papua dan Kalimantan. Sudah gitu bayarnya pakai hutang malah jadi beban," paparnya.

Halaman:

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x